Monday, July 21, 2008

Job Vacancy Indonesia

Job Vacancy Indonesia

Daftar SMA Yang Diakui Al-Azhar Mesir [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 21 Jul 2008 04:00 AM CDT

Daftar Ijazah Yang Diakui Al-Azhar


Daftar Sekolah Menengah Atas (MA/SMA) Yang Ijazahnya Disamakan dengan SMA Al Azhar, Jurusan Sosial Keagamaan (Adabiy).



1. Madrasah "Miftahul Ulum مفتاح العلوم", Palisingkar, Pamekasan, Madura (Ijazah Madrasah Aliyah disamakan dengan SMA Al Azhar);

2. Pondok Pesantren "Nurul Islam النور الإسلامي", Penambut, Bekasi, Jawa Barat (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar, dan Ijazah Aliah dari Pesantren tsb disamakan dengan SMP Al Azhar);

3. Madrasah Aliah Negeri/MAN, disamakan dengan SMA Al Azhar;

4. Pondok Modern Islam المعهد العصري الإسلامي" Indonesia (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

5. Pondok Pesantren "Raudhah Hasanan الروضة الحسنة" Medan (Ijazah MA disamakan dengan SMA al Azhar);

6. Madrasah Muallimin dan Muallimat Pondok Pesantren "Bahrul Ulum بحر العلوم" Tambak Beras Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

7. Pendidikan Agama "Sunan Ampel سونان أمفيل" Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

8. Kulliyatul Muallimin al Islamiyah Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

9. Madrasah Islam Darul Ulum مدرسة دار العلوم الإسلامية" Banyuanyar, Pamekasan, Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

10. Tarbiyatul Muallimin al Islamiyah Pondok Pesantren Al Amin Prenduan Sumenep Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

11. Yayasan Raudhatul Ulum al Islamiyah "روضة العلوم الإسلامية" Guyangan Trangkil, Pati, Jawa Tengah (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al Azhar);

12. Pondok Pesantren Islam Al Falah "معهد الفلاح الإسلامي" Lindasan Uling Banjar Baru Kalimantan Selatan (Ijazah MA disamakan dengan SMA al Azhar);

13. Madrasah Islamiyah "Mathaliul Falah مطالع الفلاح" Jawa Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

14. Yayasan Raudhatul Ulum al Islamiyah "مؤسسة روضة العلوم الإسلامية" Guyangan Trangkil Pati Jateng (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

15. Pondok "Persatuan Islam/Persis معهد الاتحاد الإسلامي" Bandung Jabar (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

16. Madrasah Raudhatul Ulum al Islamiyah مدرسة روضة العلوم الإسلامية Sakatiga, Palembang, Indonesia (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al Azhar);

17. Madrasah Tsanawiyah Negeri/MTsN Indonesia (ijazah MTsN disamakan dengan SMP Al Azhar);

18. Kulliyatul Mu`allimin Al Islamiyah معهد القرآن الكريم (Ijazah MA dan MTS disamakan dengan SMA dan SMP Al Azhar);

19. Pondok Al Anwar ad Dini (معهد الأنوار الديني) Karang Manggo Sarang, Rembang Jateng (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

20. Pondok Attaqwa "معهد التقوى" Bekasi Jabar (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

21. Madrasah Amanatul Ummah مدرسة أمانة الأمة Sulan Karto, Surabaya Jatim (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al Azhar);

22. Madrasah Tsanawiyah Islamiyah, Dinanyar Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

23. Madrasah Miftahul Ulum مدرسة مفتاح العلوم Lumajang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

24. Madrasah Manba`ul Ulum Bata-bata مدرسة منبع العلوم باتا باتا الإسلامية Pamekasan Madura Indonesia (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

25. Kulliyatul Muallimin al Islamiyah, Pondok Modern Al Iman Jawa Timur (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al Azhar);

26. Madrasatul Muallimin al Islamiyah مدرسة المعلمين الإسلامية بمعهد التربية الإسلامية (دار العلم) Indonesia (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

27. Madrasah Nahdhatul Ulum al Islami (مدرسة نهضة العلوم الإسلامي) Sakatiga Indralaya Palembang (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al Azhar);

28. Tarbiyatul Muallimin wal Muallimat Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Indonesia (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

29. Pondok Pesantren Al Muayyad المؤيد الإسلامي Mangkuyudan Surakarta Jateng Indonesia (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

30. Pondok Modern Al Ikhlas معهد الإخلاص للتربية الإسلامية الحديثة Ciawilor Kuningan Jabar (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar).

31. KMI Pondok Modern Al Kautsar Al Gontory, Aik Nyambuk Aik Mil Lombok Timur NTB. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

32. Madrasah Tsanawiyah Diniyah Pondok Pesantren Ass Saidiyah Tambak Beras Jombang Jawa Timur. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al Azhar);

33. SMA PB Sudirman, Cijantung Jakarta Timur Indonesia. (Ijazah SMA disamakan dengan SMA Al Azhar);


34. Ma'had Nurul Ulum Yayasan Nurul Hilal Peureulak Aceh Timur Indonesia. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);


35. Yayasan Al-Khairat Palu Sulawesi Tengah Indonesia. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).
_______

*) Sumber: Kantor Urusan Mahasiswa Asing, Islamic Research Academy, Al Azhar el Syarif, Nasr City Cairo Mesir



Daftar Nama-Nama Sekolah Menengah Atas
Yang Telah Mendapatkan Penyetaraan (Mu'adalah)
Dari Kementrian Pendidikan Tinggi Mesir
(Non Al-Azhar)

Mencari Universitas dan Beasiswa Studi Pascasarjana di Australia [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 21 Jul 2008 02:04 AM CDT

Serba-Serbi Mencari Universitas dan Beasiswa untuk Studi Pascasarjana di Australia
Lukito Edi Nugroho *)

Australia merupakan salah satu negara tujuan terpopuler bagi para pelajar Indonesia, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana. Kedekatan geografis dengan Indonesia, keterbukaan institusi pendidikan terhadap mahasiswa asing, biaya pendidikan yang kompetitif, serta kesempatan memperoleh beasiswa, merupakan faktor-faktor pendorong semakin banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas di Australia. Pada tingkat pascasarjana, tawaran beasiswa ADS AusAid yang di kalangan calon mahasiswa pascasarjana dikenal cukup 'royal' menjadi faktor pendorong lain. Kondisi ini ditambah lagi dengan situasi ekonomi di Indonesia yang baru terkena krisis moneter, yang menjadikan para lulusan S1 tidak memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga melanjutkan studi pascasarjana berbekal beasiswa menjadi alternatif yang populer.

Selama penulis menjadi mahasiswa doktoral di Monash University, banyak sekali pertanyaan yang terlontar dari para calon mahasiswa pascasarjana ini yang berkaitan dengan kemungkinan dan cara untuk bisa diterima di universitas di Australia. Berdasarkan demand yang cukup tinggi inilah tulisan ini disusun. Tujuannya adalah memberikan informasi kepada para calon mahasiswa tentang serba-serbi melamar universitas di Australia dan mencari beasiswa untuk membiayainya.

Pertama, sebuah disclaimer. Tulisan ini bukan "buku panduan". Sangat mungkin ada kekuranglengkapan atau ketidakakuratan dalam penyampaian informasi. Semua bahan berasal dari pengalaman dan pengetahuan penulis pribadi, dan tidak mencerminkan kebijakan atau pendapat resmi institusi manapun. Sebagai sebuah "cerita", tentu saja ada unsur subyektifitas, dan tidak semua hal yang disampaikan dalam tulisan ini berlaku sama untuk semua orang. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang ditimbulkan, baik langsung maupun tidak langsung.

Beasiswa: AusAid atau Non-AusAid
Bagi para pencari beasiswa untuk studi di Australia, nama AusAid memang populer. Kepopulerannya disebabkan karena banyaknya beasiswa yang ditawarkan pertahunnya (sekitar 330 untuk entri tahun 2001) dan cakupan beasiswa yang komprehensif (tunjangan hidup, tunjangan keluarga, biaya asuransi kesehatan, biaya lain-lain yang berhubungan dengan studi - mis: jika kita kesulitan mengikuti kuliah, kita bisa minta bantuan tutor dan AusAid akan mendukung pembiayaannya). Selain itu, yang tidak banyak diketahui oleh para pelamar adalah bahwa di Australia sendiri, beasiswa AusAid termasuk "sakti" dibandingkan beasiswa yang lain. Apalagi bila kita membawa anak dan istri. Sebagai contoh, sekolah anak kita (SD sampai SMA) digratiskan. Kalau ada anak yang masuk penitipan anak (child care), kita berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah Australia untuk membayar ongkosnya.
Di sisi lain, beasiswa AusAid didesign untuk "mengikat" agar para penerimanya kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi. Ini dituangkan dalam kontrak, dan jika kontrak ini dilanggar, si penerima diharuskan mengganti semua biaya yang telah diterimanya. Jika kita tidak ingin terikat, misalnya jika kita ingin mencari pekerjaan di Australia setelah selesai studi, persyaratan ini cukup mengganggu.

Layaknya calon mahasiswa menempuh ujian UMPTN, kemungkinan seorang pelamar untuk mendapatkan beasiswa AusAid cukup kecil. Rasio penerimaannya sekitar 1:10. Bedanya dengan UMPTN, seleksi tidak hanya berdasarkan pada faktor merit saja. Para pelamar dari Indonesia Timur, misalnya, mendapatkan prioritas lebih dibandingkan saingannya dari Indonesia Barat. Maksudnya, jika ada dua orang pelamar mendapatkan nilai yang sama untuk aspek-aspek lain, maka pelamar dari Indonesia Timur memperoleh preferensi daripada saingannya dari Indonesia Barat. Perbedaan preferensi ini muncul pula pada aspek jenis kelamin (preferensi wanita lebih tinggi), jenjang pendidikan (alokasi untuk S2 lebih banyak daripada untuk S3, dan beasiswa untuk program S3 hanya diberikan untuk profesi-profesi tertentu saja), dan bidang ilmu (saat ini bidang ekonomi, keuangan, manajemen, dan bisnis sedang menjadi primadona).

Sekiranya beasiswa AusAid gagal diperoleh, masih ada kesempatan lain. Salah satu sumber beasiswa yang lain adalah universitas tempat kita belajar. Pemerintah Australia juga menawarkan beasiswa lain kepada mahasiswa pascasarjana asing. Berbeda dengan AusAid, beasiswa ini bersifat umum, bukan atas perjanjian G-to-G (antar pemerintah). Selain itu, banyak universitas di Australia, terutama yang besar, yang menawarkan beasiswa kepada mahasiswa asing. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

International Postgraduate Research Scholarships (IPRS). Dari pemerintah Australia, tiap tahun sekitar 300 beasiswa yang dibagi ke seluruh universitas di Australia. Sebagai contoh, Monash mendapatkan alokasi sekitar 20 beasiswa per tahunnya. Beasiswa ini hanya mencakup uang kuliah saja.
Beasiswa dari masing-masing universitas. Pada umumnya masing-masing universitas juga menawarkan beasiswa, baik untuk mahasiswa Australia maupun mahasiswa asing. Hanya saja biasanya beasiswa ini khusus diberikan untuk para mahasiswa riset (mahasiswa yang mengambil program kuliah tidak bisa melamar). Di universitas-universitas besar bahkan ada beberapa department atau institut riset di lingkungan universitas yang menawarkan beasiswa secara independen. Sebagai contoh, Monash University menyediakan beberapa jenis beasiswa yang bisa digunakan oleh mahasiswa asing:
Monash Graduate Scholarship (MGS): sekitar 100 beasiswa per tahun. Mencakup tunjangan hidup saja. Untuk mahasiswa riset program master dan doktor.
Monash International Postgraduate Research Scholarships: sekitar 20 beasiswa untuk intake tahun 2000. Mencakup biaya sekolah saja.
Untuk detil lebih lanjut tentang jenis-jenis beasiswa dan cakupannya, lihat homepage (HP) masing-masing universitas. Selain Monash, universitas-universitas besar seperti Melbourne University, Sydney University, University of Queensland, Queensland University of Technology, University of New South Wales, Australian National University, atau University of Western Australia juga menyediakan beasiswa-beasiswa serupa.
Pada umumnya memang beasiswa yang ditawarkan oleh universitas hanya untuk mahasiswa yang mengambil program riset saja. Hal ini dapat dimengerti berkait dengan peningkatan mutu universitas yang bersangkutan. Riset yang dilakukan para mahasiswa ini berakibat positif bagi nama universitas. Dengan temuan-temuan baru, publikasi-publikasi di jurnal internasional, nama sebuah universitas bisa menjadi terkenal. Di sini muncul hubungan saling menguntungkan antara universitas dan mahasiswanya.

Sebuah beasiswa dari universitas biasanya juga hanya mencakup salah satu dari biaya kuliah atau tunjangan hidup saja. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup dengan beasiswa jenis ini. Pertama, carilah dua beasiswa yang memiliki cakupan berbeda, misalnya IPRS dan MGS (di Monash). Cara kedua lebih umum dilakukan: bekerja sembari kuliah. Meski pada umumnya pihak universitas membatasi jumlah jam kerja yang dibolehkan untuk para penerima beasiswa universitas (di Monash kita hanya boleh bekerja maksimal 15 jam per minggu - misalnya sebagai tutor atau dosen), tapi biasanya gaji yang diterima bisa mencukupi kebutuhan dasar kita sebagai mahasiswa.

Karena sifatnya yang umum (mahasiswa dari negara manapun - kecuali New Zealand - boleh melamar), persaingan untuk mendapatkan beasiswa ini juga cukup ketat. Mahasiswa Indonesia pada umumnya kalah bersaing dalam hal bahasa Inggris dan karya ilmiah.

Pengelolaan beasiswa universitas dilakukan oleh universitas sendiri, oleh karenanya lamaran beasiswa biasanya dilakukan bersamaan dengan lamaran ke universitas tersebut, dan seleksi bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.

Strategi Mendapatkan Beasiswa AusAid
Dari sebagian besar pertanyaan seputar studi di Australia yang penulis dapatkan, sebagian besar berkisar tentang bagaimana strategi untuk memperoleh beasiswa AusAid. Uraian berikut ini membicarakan tentang beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbesar kemungkinan keberhasilan. Uraian ini mengesampingkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil seleksi, tetapi tidak mungkin untuk dimanipulasi, misalnya: status pekerjaan, gender, bidang studi, domisili, dan sebagainya.
Selain kemampuan berbahasa Inggris (dinilai dari hasil test IELTS) dan motivasi (dari hasil wawancara), poin penting yang lain adalah keterangan bahwa si pelamar secara prinsip dinyatakan diterima di salah satu universitas, dan seorang staf dosen di universitas tersebut bersedia untuk membimbingnya (untuk program riset, terutama jenjang S3). Bagi AusAid, terpenuhinya persyaratan ini berarti mereka tidak perlu lagi bersusah payah mencarikan sekolah dan pembimbing bagi pelamar yang lolos seleksi beasiswa. Bagi calon mahasiswa, persyaratan ini mengharuskan mereka berhubungan dengan pihak universitas dan calon supervisornya. Strategi untuk mendaftar ke universitas dapat dilihat di sini, dan petunjuk dalam memilih calon supervisor bisa dibaca di sini.

Yang perlu diperhatikan adalah masalah waktu. Biasanya pendaftaran untuk beasiswa AusAid ditutup sekitar bulan September atau Oktober (bagi para pelamar yang berasal dari lingkungan departemen, biasanya pihak departemen menetapkan deadline waktu yang lebih awal, sekitar Juli atau Agustus). Dengan asumsi kita harus berkomunikasi dengan pihak universitas di Australia, maka sebaiknya proses pencarian beasiswa ini dimulai satu semester sebelumnya, sekitar bulan Januari atau Februari. Tenggang waktu yang panjang ini diperlukan karena mungkin saja pihak universitas meminta kita melengkapi syarat-syarat adminisitratif yang belum kita miliki, seperti nilai TOEFL atau IELTS, misalnya.

Banyak calon pelamar beasiswa AusAid yang gagal hanya karena masalah administratif, terutama soal kelengkapan berkas dokumen. Seleksi awal biasanya dilakukan atas kelengkapan dokumen. Sedikit saja kurang lengkap (kurang tanda tangan pejabat BKLN/Litbang, kurang copy ijasah atau transkrip, kurang surat keterangan dari calon supervisor untuk level S3), tidak ampun lagi berkas kita akan masuk tong sampah. Hal ini bisa dimaklumi, karena seleksi yang paling mudah atas ribuan pelamar adalah evaluasi kelengkapan berkas ini.

Untuk menghadapi test IELTS, tidak ada yang bisa dilakukan secara khusus. Seperti test bahasa yang lain, test ini menilai kemampuan berbahasa, yang tidak bisa dipelajari secara crash course dalam waktu singkat. Paling-paling yang bisa dilakukan adalah mencoba mengetahui format test IELTS.

Dalam menghadapi wawancara, yang diperlukan adalah rasa percaya diri. Kepercayaan diri yang besar dalam menghadapi pewawancara dapat menimbulkan kesan yang baik bagi mereka. Perlu diperhatikan bahwa test wawancara ini sedikit banyak bersifat subyektif. Jelaskan tentang apa yang akan kita lakukan selama studi di Australia. Jelaskan tentang pentingnya studi atau riset kita, termasuk kegunaannya bagi masyarakat Indonesia. Ungkapkan dengan bahasa Inggris yang benar dan menggunakan istilah yang mudah dipahami oleh umum, karena para pewawancara ini biasanya memiliki bidang yang berbeda dengan bidang kita.. Kadang-kadang dalam wawancara muncul perdebatan. Berdebatlah dengan argumentasi yang sehat, jangan asal mengutarakan pendapat karena hal ini hanya akan menimbulkan kesan jelek. Berikan pula kesan positif bahwa kita bisa survive selama berada di Australia, jangan tonjolkan kemungkinan untuk home sick dan problem-problem pribadi lainnya.

Memilih Universitas dan Bidang Studi/Riset
Universitas mana yang cocok untuk saya ? Department apa yang cocok untuk saya ? Saya ingin meneliti tentang topik X, universitas dan department mana yang paling pas ? Topik manakah yang sedang menjadi hot topics dan menjanjikan reward yang memadai ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas tipikal disampaikan oleh para pemburu sekolah dan beasiswa. Sayangnya, tidak ada jawaban yang definitif untuk semua pertanyaan tersebut. Persoalannya adalah masing-masing orang punya preferensi dan latar belakang yang berbeda. Petunjuk-petunjuk berikut ini mencoba seobyektif mungkin untuk memberi arah bagi para calon mahasiswa untuk menentukan sendiri pilihannya.

Universitas
Beberapa tahun terakhir ini universitas-universitas di Australia berlomba-lomba berpromosi ke Indonesia. Mereka lebih membuka diri bagi mahasiswa asing, setelah pemerintah Australia memotong anggaran pendidikan pendidikan tinggi yang secara signifikan mengurangi sumber dana mereka. Mahasiswa asing sekarang dianggap sebagai sumber dana utama. Dari pameran-pameran promosi ini kita bisa mendapatkan berbagai informasi tentang universitas yang bersangkutan sebagai dasar dalam menentukan keputusan.
Meskipun demikian, sumber-sumber informasi informalpun layak untuk diperhatikan. Contohnya adalah komunikasi antarpersonal, misalnya dengan alumni universitas yang bersangkutan atau mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di sana. Dari sumber informasi informal bisa digali informasi informal pula, yang kadang-kadang memiliki nuansa khusus yang tidak bisa didapatkan dari pameran promosi pendidikan. Contohnya adalah informasi detil tentang seorang dosen yang diarah untuk menjadi supervisor, kondisi internal sebuah department, atau fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh department atau universitas.

Menilai universitas tidak bisa hanya dilakukan dengan melihat kebesaran namanya saja. Nama universitas bersifat makro, cakupannya luas sekali. Sementara kita akan berada di bagian dari sebuah department dengan lingkup yang kecil. Apalagi bila kita menempuh program riset, di mana keterikatan dengan komunitas riset kita akan lebih dominan dibandingkan keterikatan kita dengan universitas atau department. Dengan kata lain, universitas X boleh saja dikatakan paling top di Australia, tapi bila department Y dalam universitas tersebut (di mana kita akan berada) memiliki peringkat yang tidak baik, tidak adalah arti nama besar yang dimiliki X. Atau bila department Y tersebut juga memiliki reputasi baik, tetapi bila riset kita dalam bidang Z tidak didukung oleh sarana yang cukup dan suasana yang kondusif, tidak banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan bersekolah di sana.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih universitas:

Reputasi. Ini adalah indikator makro dari universitas yang bersangkutan. Universitas yang memiliki reputasi baik berarti kinerja unit-unit kerjanya secara rata-rata juga baik.
Program yang ditawarkan. Universitas yang menawarkan program yang cocok dengan minat atau topik penelitian kita setidaknya memiliki fasilitas pendukung yang kita perlukan pada saatnya kita belajar atau melakukan riset di sana.
Fasilitas. Sarana dan fasilitas pendukung perlu diperhatikan. Secara umum, perhatikan terutama fasilitas perpustakaan dan sarana komputasi termasuk Internet.
Staf pengajar dan pembimbing. Pada umumnya staf pengajar memiliki kualifikasi doktor atau master (untuk mengajar level bachelor). Jika akan mengambil program kuliah, perhatikan bahwa jam terbang mereka tinggi (berpengalaman dalam mengajar di bidangnya). Ada universitas yang "mempekerjakan" mahasiswa doktoral sebagai dosen karena mereka kekurangan dosen tetap. Secara material mungkin pengetahuan para mahasiswa doktoral ini mencukupi, tetapi mengajar tetaplah memerlukan seni yang lain. Tidak ada gunanya dosen berilmu tinggi tapi tidak bisa menyampaikannya kepada murid-muridnya.
Kurikulum. Informasi tentang kurikulum dan silabus biasanya bisa diperoleh dari handbook mahasiswa. Jika kita mengambil program kuliah, kurikulum perlu diamati karena ia akan membentuk karakteristik akademis kita. Amati dengan cermat karena efek kurikulum ini akan langsung mengena kepada diri kita, dan terkadang pengaruhnya cukup signifikan dalam kehidupan akademis kita pada masa yang akan datang. Sebagai contoh, dalam bidang teknologi informasi, aspek-aspek seperti matematika diskret, struktur data dan algoritma, dan teori automata berfungsi meletakkan fundamen ilmu komputer. Tanpa penguasaan aspek-aspek fundamental semacam ini, pengembangan ilmu kita tidak berpijak pada dasar yang kokoh. Dengan tuntutan pragmatis dari pihak industri yang begitu deras, besar godaan bagi pihak universitas untuk mengabaikan matakuliah-matakuliah dasar dan menggantikannya dengan matakuliah terapan, kemudian mengemasnya dalam kurikulum dengan nama yang "tidak sesuai dengan isi".
Lokasi. Meskipun tidak secara langsung, lokasi universitas bisa berpengaruh terhadap keberhasilan studi kita, terutama jika kita membawa keluarga ke Australia. Membawa keluarga berarti kita harus memikirkan kepentingan istri dan anak, dan itu berkaitan erat dengan lingkungan kita. Secara umum, kota besar menawarkan lebih banyak pilihan dan kesempatan beraktivitas bagi seluruh anggota keluarga. Komunitas sesama orang Indonesia juga biasanya lebih besar. Lingkungan seperti ini sedikit banyak bisa mengurangi tekanan psikologis anggota keluarga (terutama istri) selama berada di luar negeri. Sebaliknya, kota kecil menawarkan lingkungan yang lebih menyenangkan untuk belajar. Keadaan alamnya biasanya lebih natural, membuat kita selalu merasa fresh.
Proses pendaftaran ke universitas bisa dimulai dengan menghubungi bagian admisi. Biasanya halaman web tentang pendaftaran mahasiswa berisi pula informasi tentang beasiswa, program studi, bahkan formulir pendaftaran. Salah satu problem yang biasa ditemukan adalah universitas mensyaratkan calon mahasiswa sudah memiliki sumber dana untuk biaya studi, sementara di sisi lain tujuan sang calon mahasiswa melamar ke universitas adalah dalam rangka melamar beasiswa AusAid. Lingkaran setan ini sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dipecahkan. Kuncinya adalah komunikasi dengan pihak universitas. Kita bisa menjelaskan kepada mereka tentang tujuan kita melamar ke universitas tersebut dalam rangka memperoleh beasiswa. Pada umumnya mereka akan mengerti, karena saat ini mahasiswa asing merupakan tujuan utama mereka dalam mencari dana. Usahakan untuk bisa mendapatkan letter of acceptance, yaitu keterangan bahwa secara prinsip universitas bisa menerima kita sebagai mahasiswa. Surat inilah yang nanti kita sertakan dalam berkas aplikasi AusAid kita.
Bidang Studi dan Topik Riset
Pemilihan bidang studi bersifat subyektif sekali, sepenuhnya ditentukan oleh calon mahasiswa. Masing-masing orang memiliki latar belakang dan alasan untuk memilih suatu bidang studi, sehingga tidak bisa diperdebatkan. Petunjuk-petunjuk obyektif dalam memilih bidan studi sama dengan petunjuk untuk memilih universitas.
Pertanyaan selanjutnya, mana yang lebih baik, program riset atau kuliah ? Ini terutama untuk jenjang master. Jenjang doktoral hanya mengenal program riset saja. Jika kita ingin melanjutkan ke level S3, maka sebaiknya pada saat S2 mengambil program yang memiliki komponen riset (100% riset atau 66% riset). Alasannya untuk mengenalkan bagaimana cara melakukan riset dengan benar, sehingga saat menempuh S3 kelak tidak canggung dan kesulitan lagi. Lagipula ada sebagian universitas yang "tidak secara formal" mensyaratkan S2 dengan komponen riset untuk bisa diterima di jenjang doktoral.

Tidak seperti pemilihan bidang studi, pemilihan topik riset merupakan kesepakatan dua pihak antara mahasiswa dan pembimbing. Kondisi idealnya adalah keduanya memiliki minat yang sama tentang topik yang akan diteliti. Untuk itu diperlukan komunikasi pendahuluan dengan calon pembimbing. Tujuan handshaking ini adalah untuk menyamakan persepsi sehingga semua aktivitas dan keputusan dalam riset diambil dengan menggunakan sudut pandang yang sama.

Memilih topik penelitian, apalagi untuk riset doktoral, tidaklah semudah yang kita duga. Topik riset haruslah cukup spesifik, dan yang lebih penting lagi, mengandung unsur orisinalitas dan inovasi. Di Indonesia kita tidak terbiasa dengan iklim penelitian yang kondusif, sehingga untuk menentukan bahwa sebuah topik riset sudah cukup spesifik, orisinil, dan inovatifpun kita kesulitan. Kesulitan utama adalah pengetahuan kita tentang bidang tersebut yang pada umumnya terbelakang, dan akses ke sumber informasi yang amat terbatas (berapa jumlah jurnal yang dilanggan di universitas di Indonesia ?). Untuk mengatasi problem-problem ini, mau tidak mau kita harus belajar. Kita fokuskan perhatian pada satu bidang yang kita minati, untuk kemudian mencari celah-celah yang belum dilakukan orang lain. Untuk hal ini kita bisa menggunakan Internet untuk mengakses informasi yang diperlukan. Dalam bidang teknologi informasi, menjadi anggota perpustakaan digital ACM atau IEEE akan sangat menguntungkan karena bisa mengakses ribuan artikel jurnal dan konferensi.

Memilih Supervisor
Di Australia, supervisor dianggap "dewa" oleb para mahasiswa bimbingannya. Ia memiliki otoritas yang tinggi dalam proses pembimbingan. Dari mulai penentuan topik (dilakukan bersama mahasiswa yang bersangkutan), mengarahkan ke mana riset akan berjalan, menentukan bobot riset, sampai ke pemilihan penguji thesis. Karena itu memilih supervisor tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena sekali kita menjatuhkan pilihan, kita terikat selama masa studi kita.
Pada umumnya para calon mahasiswa berharap bahwa supervisor mereka dapat menjadi sparring partner sekaligus guru. Seorang supervisor diharapkan bisa mengarahkan, sekaligus tempat bertanya untuk segala hal yang berhubungan dengan riset sang mahasiswa. Sayang sekali ekspektasi seperti ini tidak selalu dapat terpenuhi, apalagi jika sang mahasiswa menempuh jenjang doktoral. Untuk program S3, pada umumnya pembimbing benar-benar menempatkan dirinya sebagai pengarah, bukan sebagai penasihat. Sebagai pengarah, dia hanya berfungsi mengarahkan agar riset tidak keluar dari kerangka (framework) yang telah disepakati bersama. Dia tidak akan "masuk" ke level detail (misalnya, teknik pemrograman dsb). Peran sebagai sparring partner dilakukan dengan cara melakukan exercise pada level konseptual, terhadap ide-ide dari mahasiswa yang muncul selama riset berlangsung.

Pada saat mencari supervisor, umumnya mahasiswa mencari dosen yang memiliki bidang keahlian yang sama. Setelah diterima di universitas dan bekerja di bawah bimbingan dosen tersebut, ternyata keduanya tidak bisa saling berdiskusi tentang materi penelitian dengan baik. Mahasiswa kemudian biasanya menyalahkan supervisor dan menganggap dia tidak menguasai bidangnya. Belum tentu demikian. Sebuah bidang ilmu biasanya memiliki cakupan yang luas. Pada saat mahasiswa belum menjalani riset, persamaan dalam tataran bidang ilmu mungkin sudah mencukupi. Setelah sang mahasiswa menjalani riset dan menyelam ke lautan pengetahuan dalam topik risetnya, pengetahuannya bertambah dan semakin spesifik. Proses pertumbuhan ini kadang-kadang tidak melalui daerah yang sama dengan daerah milik supervisor. Dalam satu bidang ilmu, keduanya tumbuh dan berkembang di daerah yang berbeda. Jika hal ini terjadi, komunikasi secara efektif hanya bisa dilakukan pada tataran dasar di mana keduanya masih memiliki persamaan.

Perbedaan dalam bidang keahlian tidaklah otomatis membuat hubungan pembimbing dan mahasiswa menjadi tidak harmonis. Kelancaran proses supervisi tergantung pula pada metaknowledge dalam membimbing, atau "ilmu" dalam membimbing riset mahasiswa. Seperti halnya mengajar, membimbing riset memerlukan keahlian khusus pula. Bagaimana memotivasi mahasiswa, menjaga ritme penelitian, mengarahkan riset agar tidak keluar jalur, serta mengukur kemampuan mahasiswa terhadap beban riset, ini semua harus diperhatikan oleh seorang supervisor. Meskipun ia tidak memiliki bidang keahlian yang sama dengan mahasiswa bimbingannya, jika ia bisa membimbing dengan baik, maka mahasiswa tidak perlu risau. Toh mahasiswa riset dituntut untuk bisa mandiri, mencukupi segala kebutuhan risetnya secara independen.

Pemilihan supervisor dimulai dengan window shopping ke HP dosen-dosen yang memiliki bidang keahlian sejenis dan berminat pada topik riset yang ingin kita lakukan. Setelah nama calon-calon pembimbing ini terkumpul, kita bisa mulai mengirimkan email perkenalan. Isinya perkenalan tentang diri kita, tujuan kita untuk melanjutkan studi, topik riset yang akan dikerjakan, serta keinginan untuk dibimbing oleh dosen yang bersangkutan. Jika sang dosen berminat, ia akan membalas email kita secara positif. Setelah ini, komunikasi via email dapat diintensifkan, misalnya dengan lebih mempertajam fokus riset dan mencari kesamaan titik pandang dengan sang calon supervisor. Jika memungkinkan, proses ini dilanjutkan sampai kedua pihak puas tentang deskripsi topik riset, tapi umumnya si dosen tidak mau membuang terlalu banyak waktu "meladeni" diskusi tentang topik riset ini, karena belum ada jaminan bahwa si mahasiswa akan diterima di universitas tersebut dan bekerja di bawah bimbingannya. Apapun yang terjadi, setelah kita mendapatkan sinyal positif dari calon pembimbing, kita bisa meminta letter of reference yang menjelaskan bahwa sekiranya kita diterima di universitas tersebut, dia bersedia menjadi pembimbing kita dengan topik yang telah disetujui bersama. Surat ini juga bisa kita lampirkan dalam berkas aplikasi beasiswa kita.

Memilih supervisor juga harus mempertimbangkan jabatan dia dalam department, fakultas, atau universitas. Profesor yang terkenal, misalnya karena reputasinya yang hebat, cenderung sibuk sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk para mahasiswanya. Jika kita termasuk tipe mahasiswa yang cenderung tidak mandiri, jangan pilih pembimbing tipe ini. Sebaliknya jika kita cukup yakin akan mampu lebih banyak bekerja sendiri, arahan-arahannya dapat langsung membawa kita ke state-of-the-art dalam topik riset kita. Sebaliknya, dosen yang "biasa-biasa saja" biasanya tidak terlalu sibuk dengan urusan administratif dan eksternal lainnya, tetapi kita jangan terlalu menuntut terlalu banyak dari mereka. Lihatlah HP pribadi dosen-dosen ini, dan selidikilah jabatan apa yang mereka miliki (termasuk juga proyek-proyek apa yang sedang mereka kerjakan). Dikotomi di atas juga berlaku untuk dosen di universitas besar vs dosen di universitas kecil.

Link-Link Bermanfaat
Link Keterangan
Beasiswa ADS AusAid, Jakarta Situs resmi AusAid yang berisi segala informasi yang relevan dengan beasiswa ADS AusAid
Daftar universitas di Australia Informasi tentang universitas di Australia: nama, alamat, contact person, dan HP

Penutup
Beberapa hari sebelum artikel ini ditulis, penulis mendapatkan beberapa email tentang proses lamaran beasiswa AusAid. Email-email yang intinya sama ini membuat penulis berpikiran untuk lebih baik menulis artikel tentang serba-serbi AusAid dan pencarian sekolah di Australia, kemudian disebarkan via HP untuk lebih praktisnya. Artikel ini ditulis hanya dalam waktu 2 hari, sehingga mungkin saja ada detil yang terlewatkan. Untuk itu jika para pembaca menemukan hal-hal yang belum tercakup dalam artikel ini, silakan mengirimkan feedback ke alamat ini.
Akhirnya penulis berharap artikel ini dapat bermanfaat bagi para calon mahasiswa yang akan melanjutkan studi di Australia. Selamat berjuang!

*) Dosen Teknik Elektro, FT-UGM Yogyakarta, Pengelola Magister Teknologi Informasi UGM, dan alumnus program S3 dalam bidang Computing di School of Computer Science and Software Engineering, Monash University, Australia

Beasiswa Bervisi Salman ITB [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 21 Jul 2008 01:57 AM CDT

Beasiswa Bervisi Salman ITB


Beasiswa Bervisi Salman ITB adalah program beasiswa yang dikelola Rumah Amal Salman ITB. Sebelumnya Rumah Amal Salman ITB telah memberikan Beasiswa Pendidikan dan Beasiswa Kerja untuk mahasiswa yang aktif di Masjid Salman ITB. Khusus untuk Beasiswa Kerja, bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Salman ITB, Rumah Amal Salman ITB akan meluncurkan produk beasiswa baru yang bertajuk Beasiswa Profesional.

Beasiswa Profesional adalah bentuk pemberian bantuan biaya akademik dan biaya pemberdayaan bagi mahasiswa yang merencanakan berkarir di dunia profesional. Beasiswa profesional akan diujicobakan pada semester ini (Juni - Desember 2007). Masa uji coba ini juga sebagai masa transisi karena penyempurnaan bentuk dari Beasiswa Kerja ke Beasiswa Profesional.

Syarat-syarat dan ketentuan bagi mahasiswa yang tertarik mengikuti program Beasiswa Profesional adalah mahasiswa-mahasiswi dari perguruan tinggi di Bandung yang aktif dalam program-program yang dilaksanakan oleh Lembaga-lembaga yang ada di YPM Salman ITB, memiliki ketertarikan (Keseriusan) pada bidang yang ditekuninya di lembaga tersebut, dan bersedia mengikuti alur kaderisasi di Masjid Salman ITB.

Masa penerimaan sejak Juli 2007 dengan menghubungi Lembaga-lemabaga yang ada di Masjid Salman ITB. Besar beasiswa yang diberikan bervariasi, berbanding lurus dengan beban kerja profesional yang dijalankan oleh penerima beasiswa tersebut. Besar beasiswa berkisar antara Rp. 150.000,-/bulan hingga Rp. 250.000,-/bulan.

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Rumah Amal Salman ITB (022 - 2530712) atau Sdr. Dedy Kurniawan Nasution, S.Si (0812 214 9776).

Putera Sampoerna [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 21 Jul 2008 01:55 AM CDT

TEMPO
Edisi. 28/XXXVI/03 - 9 September 2007


Wawancara

Putera Sampoerna:
Kami Hanya Memilih yang Terbaik


NAMA Sampoerna adalah sebuah monumen dalam industri rokok Tanah Air. Sejak
didirikan pada 1913 oleh Liem Seng Tee lewat rokok kretek Dji Sam Soe, masa
depan perusahaan yang bermarkas di Surabaya ini seolah sudah diguratkan
takdir untuk berkembang melebihi impian terjauh pendirinya. Pada 1977, sang
cucu yang saat itu berusia 30 tahun, Putera Sampoerna, masuk dalam jajaran
pemilik saham. Selebihnya adalah sejarah.
Di tangan Putera, alumnus sekolah bisnis Houston, bisnis Sampoerna
beranak-pinak di banyak bidang. Pada 2001, pria kelahiran Belanda itu
mendirikan Sampoerna Foundation yang bergerak di bidang pendidikan. "Saya
berpikir apa yang bisa kami berikan agar Indonesia bisa lebih cepat bangkit
setelah krisis moneter dan era reformasi," ujar pebisnis yang ditabalkan
majalah Forbes edisi Juli 2006 sebagai orang terkaya kedua di Indonesia,
dengan ketebalan pundi-pundi sekitar US$ 2,1 miliar.
Lewat yayasan ini, Putera berlari cepat. Ia bahkan tak ragu mengangkat
analis pasar modal kondang dan mantan Direktur Utama Danareksa, Lin Che Wei,
sebagai chief executive officer yayasan sejak pertengahan Agustus,
bertepatan dengan ulang tahun keenam yayasan. Kini, Sampoerna Foundation
telah mengadopsi 17 SMA dan 5 Madrasah di 11 provinsi di Indonesia sebagai
sekolah unggulan.
Program berikutnya, sekitar 36 ribu guru di Jakarta akan ditingkatkan
kompetensinya oleh yayasan ini. "Mimpi saya adalah agar para lulusan SMA
nanti bisa dengan mudah masuk ke perguruan internasional mana pun yang
mereka inginkan," ujarnya ketika menerima wartawan Tempo, Metta
Dharmasaputra, Nugroho Dewanto, Akmal Nasery Basral, Martha Warta Silaban,
dan fotografer Muradi, di ruang kerja pribadinya di lantai 30 Gedung
Sampoerna Strategic Square, Jakarta Pusat.
Dalam wawancara yang juga diikuti Che Wei, Jacqueline Michelle Sampoerna
(Ketua Dewan Pengawas yang juga putri tertuanya), serta Elan Merdi (chief
operating officer), Putera menjawab seraya sesekali menyelipkan humornya
yang menyegarkan suasana. Sejak awal perbincangan ia sudah menetapkan rambu
yang tak bisa ditawar: "Bisnis bukan fokus pembicaraan kita kali ini. Hanya
mengenai pendidikan."

Bagaimana awal munculnya ide Sampoerna Foundation?
Pada 2001 yayasan ini berdiri. Setelah krisis moneter dan era reformasi,
saya berpikir apa yang bisa kami berikan agar Indonesia bisa lebih cepat
bangkit. Salah satu jawabannya adalah dengan menciptakan pemimpin masa
depan. Bukan kalangan akademisi, tapi individu yang lebih siap menghadapi
tantangan. Seperti Anda lihat, banyak rakyat kita yang belum terdidik dengan
baik, demokrasi masih lemah. Saat tokoh masyarakat bilang kuning, semua
kuning. Merah, ya semua merah, tanpa memikirkan apa yang sebenarnya mereka
inginkan. Bagaimana mungkin kita memperbaiki masyarakat tanpa orang-orang
yang berkarakter? Saat itu, ada kesan kuat bahwa masyarakat kita adalah
anti-Cina. Itu keliru. Menurut saya, yang terjadi adalah masyarakat anti
terhadap kelas komersial. Ini yang perlu dipahami dengan lebih baik. Karena
itu, pemimpin yang dibutuhkan juga bukan hanya orang yang mengerti ekonomi,
tapi juga bermoral luhur.

Mengapa fokusnya pendidikan?
Menurut saya, berapa pun banyaknya uang yang kita punyai, tak akan bisa
menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat kita. Karena itu,
pertanyaannya adalah "Apakah kita akan meninggalkan dunia yang lebih baik
setelah kita meninggal?" Setiap orang bisa melakukannya, misalkan memberi
waktu dan uang untuk dikelola. Tapi, untuk itu perlu banyak orang yang
berpartisipasi. Anggap saja Sampoerna Foundation adalah sebuah kendaraan
bagi orang-orang yang tidak memiliki waktu untuk berdonasi, tapi ingin
memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan negeri ini. Pendidikan adalah
awal dari segala sesuatu, seperti kata sebuah ungkapan: "Jangan berikan
ikan, tapi sediakan joran."

Masalah apa yang paling sulit dihadapi saat awal beroperasinya yayasan ini?
Mengerti keinginan masyarakat. Untuk memulainya saya tidak dapat
melakukannya dengan menyediakan insinyur, ahli hukum, ilmuwan, atau dokter.
Saya ingin sekali, tapi sumber tak ada. Namun, saya siap membantu. Bagi
saya, sekarang ini yang penting adalah ilmuwan di bidang sosial, yang
mengerti persoalan sosial, pemerintahan, dan ekonomi. Mengerti masyarakat
dan mengerti pemerintah adalah hal penting.

Menurut Anda, mana yang lebih sulit di antara keduanya?
Keduanya tak terpisahkan. Sebagai masyarakat, Anda harus paham tentang
fungsi pemerintah, termasuk mengerti fungsi kelas pedagang. Bagi saya,
negeri ini sudah memberikan kemakmuran kepada saya, yang ingin saya berikan
kembali kepada masyarakat. Izinkan saya giring orang Indonesia masuk ke
kalangan intelektual yang lebih luas. Jika Anda memberikan kesempatan untuk
belajar, untuk mengerti teknologi, mereka bisa unjuk gigi di tingkat
internasional. Bukan lagi sekadar tukang gunting. Itu yang bisa dicapai
lewat pendidikan.

Jadi, Anda melihat permasalahan di luar perusahaan ketimbang di dalam
perusahaan sendiri, padahal Sampoerna sebagai perusahaan rokok tidak
membutuhkan sumber daya manusia yang canggih melainkan teknologi?
Orang melihat Sampoerna sebagai perusahaan dari Indonesia, tapi Indonesia
yang seperti apa? Lihat saja CNN yang hanya meliput Indonesia tentang batik.
Ini sebuah sinyal. Ketika saya sekolah di Amerika, saya juga pernah
mengalami diskriminasi. Mereka memandang rendah saya. "Dari mana?" tanya
mereka sinis, "Indonesia?" ("Sebuah rimba," sambung Michelle, "di mana
orang-orang bergelayut dari pohon ke pohon.")

Di Indonesia saya disebut berasal dari kalangan elite, tapi di Amerika saya
bukan siapa-siapa. Saat Anda mengalami diskriminasi seperti itu, apa yang
bisa Anda lakukan? Menangis? Berdiam? Atau bekerja keras untuk menunjukkan
kualitas Anda yang sebenarnya?

Mengapa Anda berani menginjeksikan US$ 150 juta (sekitar Rp 1,4 triliun)
selama 10 tahun ke depan?
Saya tidak memberikan komentar pada pendapat orang. Anda pun bisa memberikan
sumbangan sebanyak itu untuk menjalankan yayasan ini. Kalau saya berbuat
seperti ini untuk yayasan, apakah orang lain akan mau membantu? Saya tidak
yakin. Tapi, yang jelas, saya yakin masyarakat dari golongan atas sampai
yang terendah dapat mendukung program ini bersama-sama, bahkan jika Anda
ingin menggunakan nama Anda untuk sebuah sumbangan yang Anda berikan.
Misalkan Lin Che Wei ingin mendirikan lembaga, maka kami akan membantu,
bahkan akan membuat lembaga itu menjadi Lin Che Wei Foundation. Tak jadi
masalah.

Sejauh ini, apakah hasil yang Anda capai selama enam tahun sudah memuaskan?
Saya kira, ya, meskipun dalam perjalanannya ada kelemahan ini-itu.
Pemerintah ingin warganya menikmati pendidikan menengah dan lulus SMA. Kini
kami menyediakan beasiswa untuk dalam dan luar negeri. Kita membutuhkan
proses untuk menyaingi negara lain yang lebih maju, misalkan Singapura.
Biaya pendidikan seorang mahasiswa di sebuah universitas di Indonesia
sebesar Rp 18 juta per tahun. Angka ini sangat jauh bila dibandingkan dengan
Singapura yang mencapai Rp 150 juta per tahun. Makanya kami membutuhkan
banyak orang untuk mendukung.

Pendidikan adalah persoalan yang kompleks? Dari mana Anda ingin memulai?
Sekarang ini guru digaji rendah. Kualitas mereka diragukan. Gaji maksimal
(untuk pegawai negeri sipil) mungkin Rp 3 juta. Coba bandingkan dengan gaji
guru di (ia menyebut nama sebuah sekolah swasta—Red.) yang bisa Rp 15 juta
sebulan. Idealnya, menurut saya, para guru kita mendapat level gaji Rp 8–10
juta. Itu guru dengan level A, karena seorang guru yang baik akan
mentransfer ilmu kepada 50 orang muridnya yang juga akan menjadi level A,
yang siap bersaing memasuki kampus perguruan tinggi internasional. Tapi,
persoalannya sekarang adalah dari mana mendapatkan uang yang sebanyak itu
untuk mendukung program pendidikan guru? Lalu yang tak kalah penting: dari
mana gurunya? Ini seperti problem lingkaran setan, mana yang lebih dulu
antara ayam dan telur? Menurut saya, kualitas guru harus diperbaiki lebih
dulu.

Untuk mendapatkan para guru dengan level A itu, apakah yayasan yang memilih
mereka secara eksklusif atau guru mana pun di Indonesia bisa mengikuti
program ini dengan mengajukan aplikasi?
Bisa dua-duanya. Sampoerna Foundation tidak mengambil keuntungan dari dana
pendidikan itu. Tapi, jika saya memiliki sekolah dengan label Sampoerna,
maka saya akan menyediakan guru sendiri. Cuma saya ingin mengingatkan
pemerintah, kalau kami diberikan (guru dengan kualitas) sampah, maka yang
kami kembalikan pun sampah. Bedanya cuma sampah yang kami kembalikan itu
sudah diberi pita. Berikan kami yang baik, maka akan kami jadikan mereka
(memiliki) level A.

Adakah model pendidikan di lembaga tertentu atau di negara tertentu yang
dijadikan acuan?
Untuk model pendidikan yang baik di sini contohnya Pelita Harapan. Tapi jika
Sampoerna memiliki 6.000 lulusan SMA yang terbaik dari, misalnya, 50 sekolah
di Indonesia setiap tahunnya, untuk melanjutkan pendidikan ke universitas,
dan dalam empat tahun kemudian, akan ada sekitar 24 ribu lulusan universitas
yang bermutu tinggi. Setidaknya bisa mengurangi lulusan SMA yang bekerja
hanya sebagai sopir taksi.

Tapi, kami tidak mungkin bisa berjalan sendiri dengan uang yang ada
sekarang, yang disebut orang-orang sebagai perusahaan kaya. Kami bukanlah
lembaga sosial, melainkan memberikan pinjaman pendidikan yang akan
dikembalikan dalam kurun waktu tertentu, dari gaji yang didapat para
penerima beasiswa itu setelah mereka bekerja. Saya bukan pemerintah yang
memberikan dana untuk membiayai pendidikan dari anggaran biaya pendidikan.
Mungkin kami terlihat diskriminatif karena hanya memilih yang terbaik,
tetapi kami harus fokus. Tidak mungkin membantu semuanya.

Bagaimana Anda melihat dunia pendidikan Indonesia selama tiga dekade
terakhir?
Sebelum krisis moneter, meskipun banyak kepentingan politik, pendidikan
masih lumayan diperhatikan. Setelah krisis, banyak hal yang harus
dikerjakan. Pendidikan jadi terabaikan. Kita sekarang ingin berkonsentrasi
pada dunia industri. Tapi, bisakah kita bersaing dengan Cina dan Vietnam?
Mereka bisa fleksibel bekerja pada plastik dan tekstil. Kita masih juga
terbentur dengan kebudayaan, misalkan perempuan yang harus pulang ke rumah
untuk memasak. Di satu sisi pemerintah ingin mengembangkan pertanian, tapi
juga industri. Ingin mengerjakan banyak hal sekaligus, tapi tidak ada dana.
Itu sama halnya ketika Anda meminta saya untuk mengerjakan 15 hal yang perlu
dikerjakan, tapi saya hanya mengerjakan lima saja. Bagaimana? Persoalan di
masyarakat kita terlalu banyak. Kalau Anda mengharapkan saya mengerjakan
banyak hal sekaligus, carikan saya uang, maka saya akan kerjakan.

Jika nanti konsep Anda berhasil dan banyak lulusan bermutu tinggi dari
yayasan ini, apakah Anda juga akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi
mereka?
Hanya satu perusahaan bernama Sampoerna dan satu yayasan bernama Sampoerna
Foundation, mana mungkin dapat menyelesaikan masalah? Kita harus memperbaiki
ekonomi bersama-sama. Setidaknya perbaiki beberapa bidang yang penting.
Fokus saja pada tiga hal, yakni pertanian, kayu, dan mineral. Di situ kita
bisa bersaing dengan negara lain seperti Brasil atau Kongo.

Apa resep keberhasilan Anda mengelola Sampoerna Foundation?
Saya tidak akan beri tahu Anda (tersenyum). Tidak semua orang bisa
mendirikan lembaga pendidikan. Banyak pengusaha yang mendirikan yayasan agar
istri mereka punya kegiatan, padahal yang mereka lakukan hanya kumpul-kumpul
saja seperti sebuah klub. Untuk mendirikan sebuah yayasan, Anda harus
mempunyai visi dan misi. Saya berharap bisa mendapatkan uang lebih banyak
untuk menjalankan yayasan ini. Saya sedih hanya bisa membantu 6.000 lulusan
SMA. Makanya beri saya tambahan uang.

Apakah Anda masih terlibat langsung dalam pengelolaan yayasan atau hanya
menerima laporan?
Saya sudah pensiun. Saya hanya menurunkan visi dan misi kepada Michelle,
Elan, dan Lin Che Wei. Mereka yang bekerja full time.


---------------------------------


Putera Sampoerna
Lahir:

Schiedam, Belanda, 13 Oktober 1947

Pendidikan:

University of Houston, Amerika Serikat

Aktifitas - Yayasan Supersemar [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 21 Jul 2008 12:31 AM CDT

TERLAHIR MENGABDI, DAN MEMBANGUN

11 Februari 2005



Bediri 16 Mei 1974, dengan tujuan membantu Pemerintah didalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, Yayasan Supersemar ikhlas membantu serta membina siswa
dan mahasiswa yang cakap dan berbakat, namun kurang mampu
membiayai kelangsungan studinya.

"Saya mendirikan Yayasan-Yayasan. Itu masih ada hubungannya dengan tugas sebagai Presiden/Mandataris, yakni menggerakkan kemampuan pemerintah dan kemampuan masyarakat. Saya himpun segala kekuatan yang ada. Jelas bagi saya bahwa tidak seluruh masalah bisa ditangani oleh pemerintah," kata HM Soeharto.

Pembangunan di sektor pendidikan merupakan hal sangat penting. Tanpa pendidikan dunia dan bangsa ini tidak seramai seperti sekarang, serba maju, canggih dan modern. Pendidikan telah mampu mengubah kemajuan olah pikir manusia melalui berbagai ilmu yang diserapnya sehingga mampu mengubah suasana. Kemajuan cara berpikir yang sejalan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan manusia sangat berguna bagi pembangunan bangsa guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Latar belakang

Suasana pembangunan berencana lima tahun di awal Orde Baru yang lebih dikenal dengan sebutan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) menghangatkan negeri. Pola ini menggantikan Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun (l959-l967) yang dicanangkan pemerintahan sebelumnya (Orde Lama) dalam Sidang Depernas tanggal 28 Agustus 1956.

Gegap gempita pada Pelita I memang membawa hasil. Tentunya sebatas kemampuan negeri saat itu. Sebagai gambaran penerimaan dalam negeri tahun 1973/1974 baru sebesar Rp 967,7 miliar yang berarti terjadi kenaikan sebesar Rp377,1 miliar atau 63,9% dibandingkan realisasi penerimaan dalam negeri pada tahun l972/1973 yang hanya sebesar Rp590,6 miliar. Di dalam tahun l974/1975, penerimaan dalam negeri direncanakan sebesar Rp.1.363,4 miliar tetapi realisasi mencapai jumlah Rp1.753,7 miliar. Dibandingkan dengan tahun l973/l974, realisasi penerimaan dalam negeri tahun l974/1975 telah meningkat dengan Rp786,0 miliar atau 81,2%.

Kenaikan yang pesat ini terutama disebabkan oleh karena pesatnya perkembangan penerimaan pajak langsung, yang dalam tahun l974/1975 mencapai Rp1.228,7 miliar, jumlah ini telah melampaui jumlah yang dianggarkan dengan Rp361,3 miliar atau 41,7%.

Realisasi pengeluaran rutin dalam tahun 1974/1975 mencapai jumlah sebesar Rp1.016,1 miliar yang berarti meningkat dengan Rp302,8 miliar atau 42,5% dibandingkan dengan tahun 1973/1974 sebesar Rp713,3 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan pada belanja pegawai, belanja barang dalam negeri, dan subsidi daerah otonom.

Kenaikan pengeluaran rutin yang begitu pesat dalam tahun 1974/1975 adalah sesuai dengan kebijakan pemerintah, yakni pertama secara bertahap memperbaiki gaji pegawai negeri serta meningkatkan mutu pegawai agar dapat melaksanakan tugasnya secara lebih berdaya guna dan berhasil guna. Kedua, untuk meningkatkan mutu dan jumlah pelayanan Pemerintah kepada masyarakat. Ketiga, meningkatkan pemeliharaan kekayaan negara yang setiap tahun semakin bertambah sebagai akibat dari pembangunan.

Lalu bagaimana dengan kondisi kualitas bangsa ditinjau dari sudut pendidikan saat itu? Pendidikan sebagai pilar utama peningkatan kualitas bangsa cukup diperhatikan. Paling tidak saat itu, pada tahun l974, dibangun 6.000 Sekolah Dasar (SD) Inpres, meningkatkan mutu 1000 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari 1..427 SMP yang ada saat itu, melengkapi 200 SMA dari 421 SMA yang ada saat itu. Sedang Perguruan Tinggi yang berjumlah 29 semakin dikembangkan.

Untuk percepatan pembangunan Pemerintah mengembangkan gerakan partisipasi masyarakat disegala sektor kehidupan. Tidak terkecuali sektor peningkatan kualitas sumber daya penduduk termasuk kemajuan pendidikan anak bangsa.

Pembangunan di sektor pendidikan merupakan hal sangat penting. Seperti banyak dikatakan bahwa tanpa pendidikan kemungkinan dunia dan bangsa ini tidak seramai seperti sekarang, serba maju, canggih dan modern. Pendidikan telah mampu mengubah kemajuan olah pikir manusia melalui berbagai ilmu yang diserapnya sehingga mampu mengubah suasana. Kemajuan cara berpikir yang sejalan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan manusia sangat berguna bagi pembangunan bangsa.
Tidak salah jika dikatakan pendidikan itu tak ubahnya seperti obor, ia menjadi penerang bagi kegelapan dunia. Barangkali itu sebabnya pendidikan menjadi sangat penting bagi dunia dan juga bangsa Indonesia. Terlebih di era bergulirnya roda pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Di tengah semangat dan bergairahnya anak-anak bangsa ingin ikut serta ambil peran dalam pembangunan, ternyata tidak sedikit pula dari mereka harus rela menjadi penonton, dan bukan menjadi pelaku.

Berbagai hal telah menyebabkan banyak pelajar dan mahasiswa putus sekolah. Penyebab umumnya antara lain karena ekonomi keluarga tidak menunjang sehingga mengakibatkan kekurangan biaya, baik karena penghasilan orang tua yang ternyata tidak cukup maupun yang bersangkutan yatim piatu.

Masalah putus pendidikan sangat memprihatinkan, karena pembangunan yang sedang dihayati bangsa dan rakyat Indonesia sangat memerlukan banyak tenaga ahli dan tenaga berkualitas di semua bidang.

Gagasan mulia

Memang telah banyak yayasan, perusahaan, badan-badan sosial dan dermawan yang memberi bantuan kepada pelajar dan mahasiswa yang kurang mampu. Akan tetapi belum semua pelajar dan mahasiswa yang memerlukan bantuan tersantuni.

Atas inisiatif dan dorongan Bapak Soeharto, ketika tahun 1974 masih menjadi Presiden Republik Indonesia, sejumlah dermawan tergerak untuk menyisihkan sebagian uangnya guna untuk turut berbakti dalam membantu siswa dan mahasiswa yang kurang mampu.

"Saya mendirikan Yayasan-Yayasan. Itu masih ada hubungannya dengan tugas sebagai Presiden/Mandataris, yakni menggerakkan kemampuan Pemerintah dan kemampuan masyarakat. Saya himpun segala kekuatan yang ada. Jelas bagi saya bahwa tidak seluruh masalah bisa ditangani oleh Pemerintah," kata Bapak Soeharto.

Sangat jelas jika gagasan berdirinya Yayasan Supersemar bertolak dari pemikiran bahwa persoalan pendidikan merupakan masalah yang harus ditanggulangi bersama antara orang-tua, masyarakat, dan Pemerintah. Banyak anak muda Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual, namun keadaan orang tuanya kurang mendukung kelangsungan pendidikan formal yang tengah ditekuninya. Padahal, apabila mereka mendapatkan kesempatan sama dengan anak-anak dari keluarga berkecukupan akan mampu berkembang, dan pada gilirannya menjadi SDM berkualitas untuk modal bagi pembangunan bangsa. Mereka itu merupakan SDM terdidik. Uluran tangan dari orang atau lembaga penyandang dana tentulah sangat berarti, setidaknya membantu bagi upaya mengatasi keadaan.

Di era hingar bingar bangkitnya partisipasi masyarakat di akhir Pelita I (1969/l970-1973/1974) Yayasan Supersemar lahir. Tepatnya tanggal 16 Mei 1974. Selaku pribadi, meski saat itu menjadi Presiden Republik Indonesia, terpanggil untuk membantu Pemerintah mengatasi problema yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia. Pengalaman memimpin Yayasan Beasiswa Yatim/Piatu Trikora yang memberikan beasiswa bagi putra-putri pejuang "Trikora" dan "Dwikora" cukup menjadi bekal baginya untuk mendirikan sebuah yayasan beasiswa yang bersifat lebih umum dan lebih luas jangkauan santunannya.

Nama dan makna

Melalui segala persiapan yang matang, pada tanggal 16 Mei 1974 yayasan dimaksud pun didirikan. Maka bertambah lagi sebuah yayasan beasiswa di Indonesia yang dipimpin Bapak Soeharto, dan siap berkiprah bersama-sama dengan lembaga atau yayasan lain yang sudah ada dalam membantu Pemerintah. Yayasan ini dinamakan Yayasan Supersemar.

Dengan berdirinya Yayasan Supersemar menandakan pula himbauan Bapak Soeharto kepada para pengusaha dan dermawan untuk turut peduli terhadap nasib pendidikan nasional tidaklah sia-sia. Kehadiran Yayasan Supersemar pun mendapat sambutan hangat, dan dengan penuh keikhlasan serta kesadaran para dermawan menyisihkan sebagian keuntungan dari hasil usahanya untuk ikut disalurkan melalui Yayasan Supersemar. Hal ini tak lain karena percaya akan itikad baik dan kepemimpinan Bapak Soeharto. Maka dalam tempo relatif singkat terkumpul dana satu miliar rupiah.

Melihat respon menggembirakan, Ketua Yayasan Supersemar mengundang para rektor perguruan tinggi negeri ke Jakarta guna membahas pelaksanaan beasiswa Yayasan Supersemar. Berkat dukungan, masukan, dan kepedulian mereka yayasan ini sejak awal berdiri hingga sekarang terus mengalokasikan bantuan berupa beasiswa pendidikan.

Mengapa dipilih "Supersemar" untuk nama Yayasan ini? Yang jelas bukanlah tanpa alasan. Alasan nama yang dijadikan trade mark Yayasan ini disampaikan oleh pendirinya langsung di depan para rektor se-Indonesia, di Bina Graha pada 27 Juli 1974. Di pertemuan dengan para Rektor tersebut Bapak Soeharto menjelaskan bahwa Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret Tahun 1966) mempunyai arti penting didalam proses tegaknya Orde Baru, yakni orde yang melaksanakan koreksi total terhadap kesalahan di masa lalu, dan seterusnya bertekad melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen, yang berarti pula suatu perjuangan yang tidak kecil dalam upaya meningkatkan kecerdasan rakyat Indonesia.

Perihal digunakannya gambar tokoh wayang Semar sebagai latar belakang surat-surat Yayasan Supersemar juga tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan yayasan ini. Sebab, Semar yang kita kenal sebagai punakawan di dunia wayang adalah pengejawantahan dari Batara Ismaya yang kemudian menjelma menjadi Semar yang mempunyai tugas untuk mengasuh atau membimbing atau "ngemong" kepada satria yang mempunyai kejujuran maupun juga berani membela kebenaran, dan berbeda dengan si Togog yang selalu hanya mengabdi kepada orang yang bersifat angkara murka. Jadi, ditinjau dari singkatan maupun juga harfiah namanya tidaklah bertentangan dengan maksud dan tujuan Yayasan Beasiswa Supersemar tersebut.

Sesuai dengan apa yang telah direncanakan, maka dipilih pengurus Yayasan Supersemar tersebut yang terdiri dari 11 orang, ini pun secara simbolis karena namanya 11 Maret, sehingga pengurusnya sementara juga 11 orang. Karena angka 11 ini merupakan angka peling (dalam bahasa Jawanya) artinya memperingatkan supaya selalu "eling" kepada tujuan dan maksud yang semula. Dengan mengambil hikmah dari dua hal tersebut, diharapkan Yayasan Supersemar akan mampu menyumbangkan darma dan baktianya kepada bangsa dan negara dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sosialisasi awal lewat Rektor

Kemudian untuk menyosialisasikan gagasan brilian pemberian beasiswa melalui Yayasan Supersemar dilakukan melalui proses sosialisasi yang demokratis. Di antaranya dengan memaparkan gagasan tersebut ke berbagai kalangan termasuk Menteri P dan K dan para rektor selaku penanggung jawab pendidikan tertinggi pada setiap universitas maupun institut atas kelangsungan proses pendidikan di lingkungannya. Hal ini dilakukan Pendiri dalam Pertemuannya dengan para Rektor se-Indonesia dan Menteri P dan K, pada tanggal 27 Juli 1974, di Bina Graha, Jakarta.

"Saudara Menteri P dan K dan Saudara-Saudara para Rektor, pertama-tama, ingin saya sampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Saudara Menteri P dan K dan segenap para Rektor, yang telah memenuhi keinginan saya untuk bertemu muka pada pagi hari ini. Pertemuan secara langsung pada pagi hari ini tidaklah semata-mata didasarkan atas kedudukan saya sebagai Presiden atau Kepala Negara, akan tetapi juga sebagai sesama warga negara Indonesia yang ingin sejauh mungkin berusaha menanggapi gelora usaha pembangunan nasional kita yang sekarang ini sedang kita lakukan dan bahkan akan terus kita lakukan dalam rangka kita mencapai cita-cita perjuangan bangsa dan rakyat Indonesia, ialah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila," katanya.

Kita telah sama-sama mengetahui, sambung Bapak Soeharto, bahwasanya tujuan daripada pembangunan maupun juga perjuangan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Bahkan tidak hanya itu, juga tersirat di dalam UUD 1945, bahwa kita harus berusaha untuk dapat meningkatkan kecerdasan rakyat Indonesia itu. Sedangkan kita mengetahui, bahwasanya meningkatkan kecerdasan rakyat dengan sendirinya juga antara lain melewati pendidikan.

Dari usaha pendidikan, Pemerintah tentu belum mampu untuk dapat memikul segala biaya maupun beban, sekalipun itu dapat dikatakan menjadi hak dari setiap warga negara untuk memperoleh dan menuntut pendidikan sesuai dengan keinginan maupun tingkat kecerdasan mereka.

Namun Pemerintah tentu tidak mungkin dan belum mungkin mewujudkan semua keinginan demikian itu. Dalam rangka pendidikan nasional untuk kecerdasan rakyat, meningkatkan sebagaimana berulang-ulang dikatakan bahwasanya masalah pendidikan merupakan masalah nasional yang harus dipikul oleh Pemerintah, masyarakat, pun juga oleh lingkungan keluarga itu sendiri. Karena itu wajarlah bagi kita yang mengetahui, karena nyata bahwa diantara putra-putri dan pemuda-pemudi Indonesia yang sebenarnya mempunyai kepandaian, mempunyai kecerdasan, akan tetapi karena orang tuanya belum mampu sehingga tidak bisa meneruskan pendidikannya.

Dalam kehidupan sesuai tuntutan filsafah yang kita anut yakni Pancasila, yakni mengenai kegotongroyongan di antara yang mampu dengan yang tidak mampu, kiranya wajar bilamana masyarakat itu kita kerahkan, terutama bagi mereka yang mampu untuk turut memikirkan mereka yang kurang mampu, yang sebenarnya bilamana diberi kesempatan akan memberikan sumbangan besar bagi kelangsungan hidup negara dan bangsa. Karena itulah tergugah oleh keadaan yang demikian dan kewajiban kepada masyarakat, Bapak Soeharto ingin menggunakan kepercayaan sebagian masyarakat, maupun teman-teman lainnya, di samping tentunya ada yang kurang senang, akan tetapi jelas juga ada yang menyukai usaha ini dalam menghimpun kekuatan bersama-sama dengan masyarakat untuk dapat memenuhi kekurangan yang dirasakan oleh Pemerintah, agar kehidupan kegotongroyongan dalam masyarakat, terutama untuk membantu mereka yang kurang mampu ini benar-benar bisa, kita telah mengetahui bahwasanya telah banyak diusahakan adanya badan-badan sosial yang menggarap masalah ini, kiranya juga tetap bisa berjalan, bisa dikembangkan, tidak perlu badan yang baru itu menyaingi badan-badan yang ada. Persoalannya memang kita harus menghimpun sebesar mungkin kemampuan masyarakat untuk turut menangani kebutuhan, khususnya dalam membantu hal pendidikan tersebut.

Susunan Pengurus dan modal awal

Pada kesempatan pertemuan dengan para Rektor, Pendiri mengumumkan susunan pengurus Yayasan Supersemar. Dijelaskannya, Pengurus terdiri daripada Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota. "Saya memberanikan diri sebagai Ketua," katanya gagah dan penuh tangungjawab.

Selanjutnya jabatan Sekretaris Yayasan dipercayakan kepada Bardosono dan Arjodarmoko (baca: Aryodarmoko), sedangkan Bendahara Sudjarwo dan Ali Affandi, dan anggotanya Dr. Ibnu Sutowo, Prof. Dr. Ir. Toyib Hadiwidjaja, Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Sudharmono, SH., dan dua anggota lainnya diambil dari unsur Pemerintah.

Penunjukan pengurus tersebut tujuannya agar komunikasi antara Yayasan sebagai badan sosial swasta ini dengan Pemerintah, yakni Departemen P dan K dan Departemen Dalam Negeri berjalan lancar. Hal ini didasarkan karena pemberian beasiswa tersebut tidak hanya kepada mahasiswa akan tetapi juga kepada siswa kejuruan. Dengan demikian tidak hanya mahasiswa agar menjadi sarjana, akan tetapi kepada siswa yang berminat agar diarahkan kepada pendidikan fak atau kejuruan yang memang sangat dibutuhkan.

Di samping itu, memang dalam akta Yayasan juga sudah bisa dipelajari, bahwasanya kemungkinan adanya anggota kehormatan. Anggota di sini memang tentunya ada persyaratan-persyaratan siapa yang akan menjadi anggota kehormatan ini, yaitu mereka yang sekiranya memberikan tanggapan positif terhadap berdirinya Yayasan Supersemar tersebut, dengan sumbangan yang tidak kecil, artinya dengan ketentuan misalnya Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) baru diangkat sebagai anggota kehormatan Yayasan Supersemar tersebut tetapi kalau Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan sendirinya tidak, tetapi dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) barulah diangkat sebagai anggota kehormatanYayasan Supersemar tersebut.

Pada kesempatan pertemuan di awal berdirinya Yayasan Supersemar itu disampaikan oleh Pendiri bahwa dengan modal dasar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) Yayasan telah berhasil mengumpulkan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) saat itu, dan akan dimasukkan deposito jangka panjang di Bank dengan bunga 2,5% tiap bulan, berarti tiap-tiap bulan kita sudah bisa menyediakan minimal Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) untuk dana Beasiswa, dari bunga yang satu miliar itu. Sebab kalau memang kita, nanti "nggerogoti" sumber pokoknya, maka pada suatu saat akan habis, tetapi kalau sementara dalam penyusunan dana yang sekarang Rp1.010.000.000,00 ini kita masukkan dalam Bank dan bunganya masih tetap tinggi (2,5 %). Kalau deposito 2 tahun, berarti dalam 2 tahun sudah jelas tidak akan berubah sebab andaikata nanti bunga turun tokh tetap selama 2 tahun itu menerima 2,5%. Kalau kenyataan nantinya bunga diturunkan bisa memberikan effecten lainnya yang memang bisa menjamin penghasilan uang tersebut.

Dan Bapak Soeharto yakin karena menurut pendiriannya banyak pula yang ingin mendaftarkan untuk menjadi anggota kehormatan. Kalau ada sepuluh saja berarti Rp100.000.000,00 kali 10 jadi jumlahnya menjadi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) lagi tambahnya modal Yayasan tersebut.

Mekanisme pemberian

Yayasan ini dimaksudkan sebagai mitra Pemerintah. Perihal persyaratan beasiswa, jelas yang bisa mengetahui cerdas dan tidaknya mahasiswa maupun murid tentunya guru yang bersangkutan, dan bukan Yayasan itu. Oleh karena itu perlu dijalin hubungan dengan Departemen P dan K. Mahasiswa yang diusulkan oleh Rektor untuk menerima beasiswa Supersemar diharapkan benar-benar anak yang pandai, cakap tetapi mengalami kesulitan di dalam mengatasi biaya pendidikan.

Umpamanya, syarat umum yang ditentukan oleh Yayasan adalah mahasiswa Pancasilais, tentunya agar jangan sampai memberikan beasiswa kepada orang-orang yang akan menentang Pancasila. Kemudian jelas pandai, cakap dan juga sehat, rajin belajar, berbakat dan juga berkelakuan baik. Kemudian tentunya ada persyaratan-persyaratan khusus serta ditambah persyaratan bahwa mereka sanggup memenuhi peraturan-peraturan Yayasan.

Kriteria persyaratan beasiswa Supersemar pada dasarnya sudah menampung usulan-usulan para rektor pada waktu itu. Oleh karenanya, para rektor juga harus bertanggung jawab atas akurasi data mahasiswa yang diusulkannya untuk menerima beasiswa Supersemar.

Maksud dan tujuan

Yayasan Supersemar resmi berdiri sebagai wujud kepedulian dalam membantu meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan. Yayasan ini selain bersifat sosial dalam kegiatan operasionalnya, juga berasaskan Pancasila dan UUD1945 serta memiliki maksud dan tujuan.

Maksud dan tujuan dirikannya Yayasan Supersemar untuk membantu/membina siswa dan mahasiswa yang cakap dan berbakat, yang kurang mampu membiayai kelangsungan studinya. Yayasan bertujuan membantu Pemerintah di dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dan modal yang diperoleh Yayasan untuk menjalankan dan sekaligus mendanai pemberian beasiswa Supersemar itu diperoleh dari pendiri Yayasan Supersemar sebagai modal dasar serta sumbangan para dermawan/masyarakat yang sifatnya tidak mengikat dan usaha-usaha lain yang sah dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Syarat Calon Penerima

Yayasan dalam memberikan beasiswa Supersemar kepada pelajar SMTA kejuruan negeri dan mahasiswa perguruan tinggi negeri/swasta yang memenuhi persyaratan, seperti pandai berjiwa Pancasila, berbakat sehat jasmani dan rohani, rajin belajar dari keluarga yang tidak/kurang mampu, dan berkelakuan baik.

Sedangkan cara mengajukan permohonan beasiswa, calon mengajukan permohonan melalui kepala sekolah atau pimpinan perguruan tinggi negeri/swasta yang bersangkutan. Selanjutnya permohonan diseleksi oleh kepala sekolah atau pimpinan perguruan tinggi negeri/swasta sesuai dengan persyaratan dan jumlah calon penerima beasiswa yang telah ditetapkan oleh Yayasan Supersemar.

Calon yang dinyatakan lulus seleksi mengisi formulir permohonan beasiswa yang disediakan oleh Yayasan Supersemar. Formulir permohonan yang telah diisi lengkap sesuai dengan petunjuk, dikirim ke Kantor Yayasan Supersemar secara kolektif.

Beasiswa yang diberikan Yayasan Supersemar, yaitu beasiswa kepada pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas kejuruan negeri, mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri, dan mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta, bantuan pembinaan bagi olahragawan dan pelatih olahraga yang berprestasi, bantuan santunan bagi anak asuh sekolah dasar dalam rangka partisipasi untuk menyukseskan program wajib belajar. Serta dana penelitian, sebagai partisipasi bantuan kepada staf pengajar atau dosen dan para peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, khususnya yang menjalani studi jenjang pasca sarjana. Bantuan terbatas berupa alat bantu pengajaran atau sarana pendidikan kepada perguruan tinggi.

SMTA kejuruan negeri penerima beasiswa Supersemar di antaranya, SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa), SKMA (Sekolah Kehutanan MenengahAtas), SMEA (Sekolah Menengah EkonomiAtas), SMIK (Sekolah Menengah Industri Kerajinan), SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia), SMM (Sekolah Menengah Musik), SMPS (Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial), SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa), SMTK (Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan), SPP (Sekolah Pertanian Pembangunan), dan STM (SekolahTeknologi Menengah).

Tiga Dasawarsa Pengabdian

Pada awal berdirinya, tanggal 16 Mei 1974 sampai dengan tanggal 31 Juli 1982, Yayasan Supersemar menempati dua buah ruangan di lantai 2 Bina Graha, Jalan Veteran No. 14, Jakarta Pusat. Tanggal 1 Agustus 1982, Yayasan Supersemar pindah ke gedung Hanurata Graha Lantai 5, Jalan Kebon Sirih 67-69, Jakarta Pusat, dan menempati gedung tersebut sampai dengan tanggal 24 Januari 1993.

Sejak tanggal 25 Januari 1993, Yayasan Supersemar menempati kantor barunya di Gedung Granadi Lantai 4, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9, Jakarta Selatan, hingga sekarang.

Dasawarsa Pertama (1974-1984)

Tahun 1975 Yayasan Supersemar mulai memberi beasiswa pertama kali pada tahun 1975, kepada mahasiswa perguruan tinggi negeri di Indonesia yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Beasiswa diberikan kepada 3.135 orang. Besar uang beasiswa per mahasiswa saat itu adalah: (a) Rp15.000,00 (lima belas ribu rupiah), di Jakarta; (b) Rp12.500,00 (dua belas ribu lima ratus rupiah), di Bogor, Bandung, Surabaya, dan ibu kota provinsi di luar Pulau Jawa (kecuali Palangkaraya); (c) Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah), di Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Malang, Palangkaraya; dan (d) Rp8.000,00 (delapan ribu rupiah) untuk Purwokerto dan Jember.

Tahun 1976 Yayasan mulai menjangkau beasiswa untuk siswa SMTA kejuruan negeri. Pada tahap ini, STM (Sekolah Teknik Menengah) mendapat giliran yang pertama, yaitu 667 siswa. Beasiswa untuk pelajar berkisar dari Rp5.500,00 sampai dengan Rp6.500,00 per bulan.

Tahun 1977 beasiswa diperluas lagi kepada para siswa SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) negeri. Sejumlah 524 siswa SMEA menerima beasiswa.

Tahun 1978 disamping pemberian beasiswa di atas, Yayasan mulai memberi beasiswa untuk mahasiswa IAIN (Institut Agama Islam Negeri) se-Indonesia. Untuk tahap pertama diberikan beasiswa kepada 92 mahasiswa di 14 IAIN.

Mulai awal tahun kuliah 1978, beasiswa kepada mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto dan Universitas Jember di Jember yang semula Rp8.000,00 dinaikkan menjadi Rp10.000,00 per bulan. Kenaikan ini sesuai dengan permohonan rektor yang bersangkutan.

Pada bulan November 1978, Yayasan Supersemar menerbitkan buletin dengan nama Berita Berkala (keluarga) Yayasan Beasiswa Supersemar disingkat BB-YBS, dengan oplah 5.000 eksemplar, dibagikan cuma-cuma kepada para penerima beasiswa, terutama mahasiswanya. Buletin ini terbit tiga bulan sekali.

Tahun 1979 mulai tanggal 1 Juni 1979, beasiswa untuk para mahasiswa mengalami perubahan. Untuk penerima beasiswa di Jakarta, Ujungpandang, dan Medan masing-masing menerima Rp15.000,00 per bulan. Sedangkan mahasiswa di luar wilayah tersebut masing-masing menerima Rp12.500,00 per bulan.

Sementara itu, pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga diberikan tambahan beasiswa baru untuk SMM (Sekolah Menengah Musik), SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa), SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia), SMIK (Sekolah Menengah Industri Kerajinan), dan SMPS (Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial).

Atas inisiatif para mahasiswa penerima beasiswa Supersemar Universitas Brawijaya, Malang, pada akhir Maret 1979 diselenggarakan Musyawarah Nasional Pertama bagi para penerima beasiswa Supersemar. Musyawarah berhasil membentuk Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMAPBS) sebagai wadah untuk menampung para penerima beasiswa Supersemar.

Tahun 1980 sesuai dengan usul Ketua Umum KONI, kepada para olahragawan yang berpotensi diberikan beasiswa Supersemar, guna merangsang peningkatan prestasinya. Untuk tahap pertama telah diberikan bantuan beasiswa kepada 65 atlet di cabang olahraga atletik, renang, tinju, senam, dan gulat. Sementara itu, ada penambahan beasiswa baru untuk siswa SMTK (Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan), SMKK (Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga), SPG (Sekolah Pendidikan Guru), dan SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa). Pada tahun ini pula dimulai kerja sama dengan Departemen Pertanian dalam hal pemberian beasiswa kepada para siswa SPP (Sekolah Pertanian Pembangunan). SPP ini merupakan fusi dari dua bentuk sekolah, yaitu SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) dan Snakma (Sekolah Peternakan Menengah Atas).

Tahun 1981 mulai periode tahun 1981/1982, beasiswa untuk mahasiswa di Jakarta, Medan, Ujungpandang, Bandung, Denpasar, dan Jayapura (untuk selanjutnya disebut Rayon A) dinaikkan menjadi Rp.17.500 perbulan. Selain di kota-kota tersebut (selanjutnya disebut Rayon B) masing-masing mahasiswa penerima beasiswa Supersemar mendapatkan Rp15.000,00 per bulan. Pada tahun tersebut, lewat Direktorat Pergurunan Tinggi Swasta-Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pertama kali diberikan beasiswa kepada 200 mahasiswa di perguruan tinggi swasta, yang pengusulan dan pelaksanaannya diatur oleh Pimpinan PTS dan Kopertis yang bersangkutan. Catatan bagi pelaksanaan beasiswa untuk SMTA, tahun ini ditekankan pada calon guru Sekolah Dasar, sehingga jumlah beasiswa pada SPG kelihatan menonjol. Beasiswa yang semula berkisar dari Rp5.500,00 sampai dengan Rp6.500,00 per bulan naik menjadi Rp7.000,00 untuk setiap penerima beasiswa di semua wilayah.

Oplah buletin (BB-YBS) yang semula 5.000 eksemplar, kini naik menjadi 7.500 eksemplar. Sementara itu, kepengurusan Yayasan juga mengalami sedikit perubahan. Hadir dua wajah baru, masing-masing Drs. Moerdiono menggantikan Bardosono sebagai Sekretaris I, dan Ali Said, S.H. menggantikan Dr. Ibnu Sutowo sebagai anggota. Pergantian pengurus ini telah dikukuhkan dengan Akta Notaris Nomor 22, Tahun 1982.
Tahun 1982, tepatnya awal bulan Agustus 1982, Yayasan yang semula beralamatkan Jalan Veteran 14, Jakarta Pusat, kini menempati sekretariat baru di Hanurata Graha Lantai V, Jalan Kebon Sirih 67-69, Jakarta Pusat. Sebulan kemudian, Bagian Keuangan meninggalkan Jalan Merdeka Barat 15, bergabung ke Hanurata Graha.

Semenjak menempati Sekretariat baru ini, beberapa siswa SMTA mulai berdatangan mengunjungi Yayasan, baik yang melaporkan kelulusannya maupun yang ditugasi oleh kepala sekolahnya mengantar bukti penerimaan beasiswa. Demikian pula para mahasiswa (penerima beasiswa Supersemar) yang sedang menyelenggarakan studi perbandingan atau widyawisata, tak jarang berkunjung ke Yayasan.

Sementara itu, para alumni mulai pula banyak yang bersilaturahmi ke Yayasan. Sehubungan dengan makin banyaknya dosen yang meneruskan pendidikan ke jenjang studi pascasarjana, mulai berdatangan mereka itu ke Yayasan, menanyakan kemungkinan mendapatkan bantuan dana dari Yayasan.

Tahun 1983 dalam rangka menunjang keberhasilan program Pemerintah di bidang keluarga berencana, Yayasan Supersemar bekerja sama dengan BKKBN Pusat menyediakan beasiswa kepada para peserta KB Lestari bagi anak-anaknya yang bersekolah di SMTA kejuruan dan keguruan negeri.

Beasiswa lewat jalur BKKBN ini tidak mengurangi alokasi beasiswa yang ada pada sekolah-sekolah yang bersangkutan. Selama periode tahun 1983/1984 diberikan bantuan biaya pendidikan kepada 49 dosen yang melanjutkan studi ke jenjang pendidikan pascasarjana, juga bantuan biaya perjalanan ke luar negeri guna memenuhi undangan ke forum kongres atau seminar ilmiah. Bantuan ini diberikan sebagai realisasi dari usulan Rektor dan pertimbangan Dirjen Pendidikan Tinggi.

Ditahun 1984 hadir dua wajah baru dalam kepengurusan Yayasan, masing-masing Aswismarmo (Sekjen Depdagri) menggantikan Darjono dan Prof.Dr. Sukadji Ranuwihardjo (Dirjen Dikti) menggantikan Prof.Dr. Doddy Tisna A. Amijaya.

Karena situasi keuangan Yayasan memungkinkan, beasiswa bagi siswa SMTA yang semula Rp7.000,00 naik menjadi Rp10.000,00. Sedangkan untuk mahasiswa di Rayon A, yang semula memperoleh Rp17.500,00 kini mendapatkan beasiswa Rp25.000,00 per bulan. Bagi mahasiswa penerima beasiswa di Rayon B, yang semula mendapatkan Rp15.000,00 kini masing-masing memperoleh Rp20.000,00 per bulan.

Atas usul Menteri Agama, lewat Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, siswa-siswa PGA (Pendidikan Guru Agama) mulai mendapatkan alokasi beasiswa sebanyak 200 siswa.

Buletin Yayasan, BB-YBS, yang semula terbit dengan oplah 5.000 eksemplar naik menjadi 7.500 eksemplar. Sementara itu di Sekretariat Yayasan Supersemar, pada bulan November, hadir Sdr. Maruli T.H. Silitonga sebagai Kepala Sekretariat menggantikan Sdr. Saptoro yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina Taman Burung dan Museum Fauna Indonesia di Taman Mini.

Dasawarsa Kedua (1984-1994)

Mulai tahun 1985, Yayasan menyediakan dana bantuan untuk 20.000 anak asuh di Indonesia. Bantuan ini dimaksudkan untuk membantu program Pemerintah dalam hal menyukseskan Program Wajib Belajar.

Tahun 1986, Universitas Pattimura di Ambon, yang semula termasuk kategori Rayon B, atas usul rektornya dan pertimbangan Dirjen Dikti, disepakati oleh Rapat Pengurus masuk ke Rayon A. Sementara itu 5 perguruan tinggi negeri untuk pertama kalinya mendapatkan alokasi beasiswa dari Yayasan Supersemar. masing-masing: Universitas Tadulako (50), Universitas Haluoleo (50). Universitas Bengkulu (50), ASKI Surakarta (25), dan ASKI Padangpanjang (25).

Periode penerimaan beasiswa di perguruan tinggi mulai tahun 1986 mengalami pergeseran; yang semula berlaku 1 Februari sampai dengan 31 Januari, dirobah menjadi 1 April sampai dengan 31 Maret. Dalam hal ini, beasiswa periode tahun sebelumnya mengalami perpanjangan dua bulan. Hal baru lainnya ialah penyediaan beasiswa yang pertama kali untuk Provinsi Timor Timur. Sekolah yang menerima beasiswa tersebut ialah SMEA dan SPG.

Dalam rangka menunjang kegiatan yang bersifat sosial, Yayasan memberi beasiswa bagi putra-putri prajurit yang gugur di Timor Timur. Beasiswa ini disediakan bagi mereka yang duduk di SMTA kejuruan dan keguruan. disalurkan melalui Panti Asuhan Seroja. Selain itu, juga diberikan beasiswa kepada anak-anak petugas di daerah terpencil (penjaga suar atau penjaga gunung api). Sedangkan kepada anak-anak para pelaku Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta, yang bersekolah di SMTA kejuruan dan keguruan serta perguruan tinggi, disediakan beasiswa lewat Paguyuban Wehr Kreise III.

Tahun 1987, disetujui kenaikan beasiswa untuk SMTA, yang semula Rp10.000,00 per bulan, kini menjadi Rp12.500,00 per bulan. Perguruan tinggi di Pekanbaru beasiswanya menjadi Rp30.000,00 per orang per bulan. Kenaikan ini sehubungan dengan berubahnya status dari Rayon B menjadi Rayon A.

Sementara itu, buletin Yayasan (BB-YBS) terhitung mulai awal Juli 1987 naik oplahnya menjadi 11.000 eksemplar, tebal halaman yang semula 12 kini menjadi 20.

Mulai 1 April 1988, uang beasiswa perguruan tinggi naik. Bagi perguruan tinggi di Rayon A yang semula Rp30.000,00 per bulan menjadi Rp35.000,00 per bulan. Sedangkan di Rayon B yang semula Rp25.000,00 per bulan dinaikkan menjadi Rp30.000,00 per bulan. Bantuan beasiswa Supersemar yang bersifat umum pada periode 1988/1989 tercatat sebagai berikut: mahasiswa sebanyak 11.300, siswa SMTA sebanyak 20.918 orang, dan untuk anak asuh sejumlah 30.000 orang anak.

Sampai dengan akhir Maret 1989, penerima beasiswa Supersemar tercatat beasiswa umum diberikan bagi 81.754 orang mahasiswa, siswa 149.533 orang, beasiswa KB Lestari untuk 28.021 siswa, Olahragawan 1.931 orang, pelatih dan pembina olahraga 757 orang.

Pada tanggal 16 Mei 1989, Yayasan genap berumur lima belas tahun. Dalam rangka peringatan HUT tersebut, diselenggarakan tiga kegiatan, masing-masing Survei Pelaksanaan Beasiswa Supersemar, penerbitan buku Lima Belas Tahun Yayasan Supersemar, dan kegiatan sarasehan dengan Bapak Ketua Yayasan Supersemar.

Dasawarsa Ketiga Tahun 1994 –2004

Perjalanan sejak tahun 1994 besarnya jumlah beasiswa yang diberikan untuk pelajar dan mahasiswa baru mengalami kenaikan pada tahun 2002. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah penyesuaian dengan kebutuhan yang ditetapkan sesuai standar biaya pendidikan secara nasional.

Pada tahun 2002 mahasiswa Perguruan Tinggi yang memperoleh beasiswa sebanyak 28.840 mahasiswa dan 47.610 siswa SMK se-Indonesia. Selain itu ada 1.000 olahragawan dan pelatihnya mendapat bantuan biaya pembinaan, sedangkan melalui GN-OTA tercatat 60.280 siswa.

Besarnya beasiswa yang diberikan untuk tingkat mahasiswa yang tadinya Rp60.000,00 dinaikkan menjadi Rp70.000,00. Sementara bagi beasiswa SMK dinaikkan dari semula Rp25.000,00 menjadi Rp30.000,00. Sedangkan untuk anak asuh tingkat SD tetap Rp60.000,00 dan SLTP Rp90.000,00 per paket bantuan.

Yayasan selain memberi beasiswa juga memberikan pula bantuan biaya penulisan tesis atau disertasi untuk mahasiswa jenjang S2 dan S3. Bantuan ini diutamakan bagi tenaga pengajar/dosen perguruan tiggi negeri dan tenaga peneliti LIPI. Untuk tahun 2002 dialokasikan dana sebesar Rp1 miliar.

Yayasan Supersemar juga memberi bantuan bagi Rumah Sejahtera Anak Pengungsi (RSAP) Maluku Utara sebanyak 280 orang siswa yang terdiri dari 200 orang siswa SD dan 80 orang siswa SLTP. Selain itu, bantuan diberikan yayasan tidak sebatas uang tapi juga buku-buku bacaan dan peralatan penunjang pendidikan, seperti komputer dan lain sebagainya.

Memasuki tahun 2004, alokasi jumlah pembiayaan bantuan beasiswa Supersemar untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan dan Mahasiswa Perguruan Tinggi terpaksa dikurangi jumlahnya dibandingkan dengan alokasi beasiswa tahun 2003. Kebijaksanaan tersebut terpaksa dilakukan, disebabkan adanya penurunan jumlah dana anggaran yang diterima oleh Yayasan, sebagai akibat dari turunnya bunga Deposito Bank, yang semula sebesar 12 persen turun menjadi 6 persen per tahun. Sehingga jumlah penerima beasiswa untuk tahun 2004 mengalami penurunan hampir mencapai 50 persen dari jumlah sebelumnya.

Dalam mencapai usianya yang ke – 30 ini, telah cukup banyak bantuan beasiswa Supersemar yang diberikan kepada mahasiswa yang membutuhkan bantuan tersebut. Hampir meliputi seluruh perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang terakreditasi/diakui di wilayah Indonesia, menerima bantuan tersebut.

Demikian pula siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, termasuk disini siswa Sekolah Menengah Kejuruan Taman Siswa dan Muhammadiyah juga menerima bantuan beasiswa Supersemar.

Disamping memberikan beasiswa yang bersifat umum tersebut, Yayasan Supersemar juga memberikan bantuan beasiswa yang bersifat khusus bagi siswa dan mahasiswa yang berasal dari keluarga Legiun Veteran RI, PEPABRI, putra-putri Irian Jaya, dan putra-putri Timor Timur sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Namun beasiswa untuk putra-putri Timor Timur tersebut sejak tahun 1999 dihentikan, karena wilayah tersebut berdasarkan keputusan dan ketetapan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada saat Pemerintahan Presiden BJ Habibie tidak lagi menjadi bagian dari wilayah Negara Kesatuan RI, tetapi telah merdeka menjadi negara Timor Leste.

Secara global, penyaluran beasiswa Supersemar dari tahun 1975 hingga tahun 2004 dapat dilihat dari tabel berikut:









>> Yuni Lestari, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang
Memaknai Hidup Masa Depan
>> Agung Budi & Warsito mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Tanah UPN
BEASISWA SUPERSEMAR TEPAT WAKTU
>> Hendi Ferdiansyah dan Mohamad Giata, mahasiswa POLTEK Jember
MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA
>> Khomisah Julianur Firdaus, mahasiswa Fakultas Hukum UNEJ
MENCARI KETERANGAN KURANG MAMPU CUKUP BERBELIT
>> Sari Utami Putri, Siswi Kelas III Akuntansi 1 SMK Negeri 47 Jakarta Selatan.
Belajar Lebih Tenang
>> Parida Suryani, mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Inten Lampung
Pemacu dan Motivasi
>> Nurul Janna, Siswi SMK Negeri 1 Palembang
Kepedulian Yayasan Supersemar Sangat Mulia
>> Dwi Asni, Siswa SPP SPMA DKI Jakarta.
Ringankan Beban Raih Cita
>> Atik Untari, Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Berkah Beasiwa Supersemar Lolos dari Sangsi
>> Neneng Sandra, Mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB)
Terpacu Mempertahankan dan Meningkatkan Prestasi

FORMULIR PENDAFTARAN BEASISWA BANK NIAGA [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 21 Jul 2008 12:28 AM CDT

1
FORMULIR PENDAFTARAN
PROGRAM BEASISWA CIMB NIAGA
Harap diisi dengan huruf cetak
Jawablah semua pertanyaan
A. Data Pribadi
Nama Lengkap : _________________________________________________
Nama Panggilan : _________________________________________________
Jenis Kelamin : _________________________________________________
Agama : _________________________________________________
Tempat/Tgl lahir : _________________________________________________
Alamat Lengkap : _________________________________________________
(Nama Jalan, RT, RW/, Kec, Kel, Kota)
_________________________________________________
Telepon/Hp No. : ________________________________Email____________
KTP/SIM No. : _________________________________________________
Hobby : _________________________________________________
Anak ke : ______________ dari _______________
Susunan Keluarga
Nama L/P Usia Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Saudara 1
Saudara 2
Saudara 3
Saudara 4
Saudara 5
2
B. Data Orang Tua/Wali
Nama Ayah : ________________________________________________
Tempat/Tgl. Lahir : ________________________________________________
Agama : ________________________________________________
Alamat Lengkap : ________________________________________________
(Nama Jalan, RT, RW/, Kec, Kel, Kota)
________________________________________________
Telepon/Hp. : ________________________________________________
Pekerjaan/Jabatan : ________________________________________________
Alamat Kantor/Perusahaan : ___________________________________________________
___________________________________________________
Telepon Kantor No. : _____________Fax No._____________Email ______________
Penghasilan per bulan : Rp. ________________________________________________
Nama Ibu : ____________________________________________________
Tempat/Tgl. Lahir : ____________________________________________________
Agama : ___________________________________________________
Alamat Lengkap : ____________________________________________________
(Nama Jalan, RT, RW/, Kec, Kel, Kota)
____________________________________________________
Telepon/Hp : ____________________________________________________
Pekerjaan/Jabatan : ____________________________________________________
Alamat Kantor/Perusahaan : ____________________________________________________
____________________________________________________
Telepon Kantor No. : _____________Fax No.______________ Email_____________
Penghasilan per bulan : Rp. ________________________________________________
3
C. Pendidikan
Nama Sekolah dan Kota Dari tahun s/d Tahun Tamat/Tidak Tamat
Sekolah Dasar :
SLTP :
SLTA :
Kursus :
Pendidikan Lain :
Bahasa asing yang dikuasai : 1._________________(aktif/pasif) 2. _____________________(aktif/pasif)
D. Kegiatan Ekstrakurikuler/organisasi yang pernah diikuti di sekolah :
Jenis Kegiatan Jabatan Waktu
4
E. Kegiatan/organisasi lain di luar lingkungan sekolah
Jenis Kegiatan Jabatan Waktu
F. Prestasi yang pernah di raih (di sekolah dan di luar sekolah)
Prestasi Penyelenggara Waktu
5
G. Referensi
1. Sebutkan kenalan/keluarga anda dalam lingkungan PT. Bank Niaga, Tbk
Nama Jabatan Hubungan
1.
2.
H. Lain-lain
1. Apakah anda pernah berpergian keluar negeri ? Sebutkan negara, tujuan dan kapan dilakukan
2. Mengapa anda tertarik untuk mengikuti Program Beasiswa CIMB Niaga ?
3. Darimana anda mengetahui informasi adanya Program Beasiswa CIMB Niaga?
Tanda Tangan : Tanggal,............................
Peserta Orang tua / Wali
( ) ( )
Nama Nama

PENERIMA BEASISWA UNGGULAN DEPDIKNAS [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 20 Jul 2008 09:31 PM CDT

Kategori: Info lengkap Beasiswa tarbaru klik di sini LAMPIRAN
KEPUTUSAN :BIRO PERENCANAAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI DEPDIKNASNOMOR :
15114/A2.5/LN/2007TANGGAL : 17 April 2007PENERIMA BEASISWA
UNGGULANBIDANG PENELITI, PENCIPTA, PENULIS, SENIMAN, TOKOH, &
OLAHRAGAWANTAHUN ANGGARAN 2007NO. N A M A UNIT KERJA/ INSTANSI JENIS
BEASISWA 1. Vivi Apriliyanti Lab. Teater Tanjung Seni Jakarta Seniman
2. Yulia Siti Hajar STSI Bandung Seniman 3. Sudirman M. Amin Forum
Lingkar Pena, Wilayah NTB Pencipta 4. LL Makrub Teknik Sipil UII
Yogyakarta Penulis 5. Widodo Teknik Sipil UII Yogyakarta Penulis 6.
Dina Mardiana Forum Lingkar Pena, Depok Peneliti 7. Drs. Nisandi SMK
Neg. I Magelang Peneliti 8. Dr. Ing. Ir. Agus Mariono Fak. Teknik UGM
Penulis 9. Irlantine Kamaya IKJ dan Pematung Seniman 10. VL. Rudita
Priyandini.A Lembaga Pendidikan Musik Farabi Seniman 11. Drs. Bambang
Suwarno,MA FKIP Univ. Bengkulu Penulis 12. Dr. Bustami Rahman, MS Univ.
Bangka Belitung Penulis 13. Dr. Indarto, STp, DEA Univ. Jember Penulis
14. Agung Budi Santoso, S.Si,M.Si Univ. Jember Peneliti 15. Anak Agung
IstriRatnadew,S.Si, M.Si Univ. Jember Peneliti 16. Ir. Antonius
Suparno,, MP Univ. Papua Manokwari Peneliti 17. Julius Dwi Nugroho
Peneliti 18. Yohan C.Tinungki,S.Mus STT Intim Makassar Pencipta 19.
Pepep Didin Wahyudin Peneliti 20. Simon Sutarno, S.Hut Univ. Neg. Papua
Manokwari Peneliti 21. Bowo Eko Cahyono, M.Si Univ. Jember Peneliti 22
Nurul Priyantari, S.Si, M.Si Univ. Jember Peneliti 23 Drs.. H.
Syanurdin, M.Pd Univ. Prof. Dr. Hazairin, SH Peneliti 24
PenelitiSyaffuddin, S.Pd Sekolah Tinggi Seni Papua Pencipta 25 Yuyun
Yuningsuh, S.Sen, M.Hum STSI Bandung Peneliti 26 Tjokorda Undiana
Nindhia Pemayun ISI Denpasar Peneliti 27 Drs. Imade Ruta ISI Denpasar
Pencipta 28 Drs. Dicky Tjandra, M.Sn Univ. Negeri Makasar Pencipta 29
Dra. Tjok Istri Mas Astiti, M.Si ISI Denpasar Peneliti 30 Lalu Suryadi
Mulawarman S.Sn Dinas Kebud.& Pariwisata NTB Seniman 31 Enung
Nurhayati, S.Sn SMKN 10 Bandung Peneliti 32 Turyatri, S.Sn, M.Sn STSI
Bandung Pencipta 33 Rudi Mukhram STSI Bandung Seniman 34 Usman Suhana
Bisri Mahasiswa Peneliti 35 Dinda Satya Upaja Budi STSI Bandung
Peneliti 36 Rama Kertamukti Akademi Komunikasi Ind. Pencipta 37 Drs. I
Wayan Gulendra, M.Sn ISI Denpasar Pencipta 38 Drs. I Made Yasana, M.Eg
ISI Denpasar Pencipta 39 Ir. Hari Purwono, Msi, PhD,DIC Univ. Jember
Penulis 40 Drs. Dody Doerjanto UNESA Pencipta 41 Yuda Cahyoargo Hariadi
Univ. Jember Peneliti 42 Mohammad Fatkurohman, M.Si Univ. Jember
Peneliti 43 Frederik Palallo Yayasan Bina Teknik Peneliti 44 Sis
Triadji STSI Bandung Seniman 45 Dedy Satya Hadianda STSI Bandung
Pencipta 46 Dody Satya Ekaqustdiman STSI Bandung Pencipta 47 Pandi
Upandi, S.Kar, M.Sn STSI Bandung Peneliti 48 Ocoh Suherti, S.Sn STSI
Bandung Pencipta 49 Bambang Satriadi SMKN 10 Bandung Pencipta 50 Ade
Suparman, S.Sn Seniman 51 Hermana HMT ITB Seniman 52 Cecep Wijaya, S.Sn
STSI Bandung Seniman 53 Alexander A. Iskandar, Ph.D ITB Peneliti 54
Dra. Hj. Sri Mulyati, M.Hum SMP Neg. 26 Peneliti 55 Sito Mardowo PPPG
Kesenian Yogyakarta Seniman 56 Bagus Indrayana, M.Sn ISI Surakarta
Seniman 57 Dra. Heniningsih SMA Neg I Salatiga Penulis 58 Drs. A. Djoko
Lesmono, M.Si Univ. Jember Peneliti 59 H. Edith A.S Depdikbud Kab.
Subang Pencipta 60 Laksmi Kusuma Wardani, S.Sn Univ. Kristen Petra
Peneliti 61 Dwi Eva Nirmagustina PPPG Kesenian Peneliti 62 Drs. I Made
Bendi Yudha, M.Sn ISI Denpasar Seniman 63 Drs. I Nyoman Sukaya, M.Eg
ISI Denpasar Pencipta 64 Drs. I Wayan Suardana, M.Sn ISI Denpasar
Pencipta 65 Drs. I Nyoman Pamama Ricor ISI Denpasar Pencipta 66 I Kadek
Widnyana, SSP, M.Si ISI Denpasar Penulis 67 Drs. Agus Mulyadi Utomo ISI
Denpasar PenulisPemberitahuan : Ralat Penerimaan Beasiswa Untuk
Peniliti, Pencipta, Penulis, Seniman, Wartawan, Olahragawan danTokoh
Terdapat Kesalahan Ketik, dan sudah dikonfirmasi yang bersangkutan Pada
Pengumuman Tahap I, Tanggal 17 April 2007Tertulis atas nama : Dwi Eva
NirmagustinaSeharusnya : Freddy Adiyono BasukiMohon Maaf atas Kesalahan
ini SURAT PEMBERITAHUAN TENTANG DAFTAR NAMA PENELITI,PENCIPTA,PENULIS,
SENIMAN, WARTAWAN,OLAHRAGAWAN,TOKOH, OLAHRAGAWAN YANG TIDAK LULUS
Nomor : 18189 /A2.5/LN/2007Lampiran : 1 berkasHal : Berkaitan dengan
surat pemberitahuan kami nomor 15114/A2.5/LN/2007 tanggal 17 april
2007, tentang penetapan penerima beasiswa unggulan bidang Peneliti,
Pencipta, Penulis, Seniman, Tokoh, Olahragawan dan Wartawan tahun
anggaran 2007. Dengan ini kami beritahukan hasil review tahap 1: dari
149 berkas proposal yang diseleksi, 67 diantaranya dinyatakan lulus dan
82 proposal sisanya dinyatakan tidak lulus. Adapun salah satu kriteria
penilaian yang menyebabkan proposal Anda dinyatakan tidak lulus adalah
sebagai berikut:Perumusan Masalah Lemah, Kurang Mengarah, atau Tujuan
Penelitian tidak Jelas. Kurangnya kontribusi hasil penelitian pada
pengembangan ipteks, pembangunan, dan pengembangan kelembagaan. Bahan
kepustakaan dalam tinjauan pustaka tidak relevan, kurang menunjang atau
tidak mendukung substansi. Metode kurang tepat dan kurang rinci
sehingga langkah penelitian, penciptaan dan penulisan yang dilakukan
tidak jelas. Kelayakan penelitian ditinjau dari kualifikasi personalia
dan kesesuaian jadwal dan rencana kerja tidak sesuai. Anggaran biaya
yang diajukan kurang rinci atau dinilai terlalu tinggi. Usulan belum
mengikuti format yang ditentukan atau penyampaiannya terlambat.
Perumusan Masalah Kurang tajam atau tidak terfokus. Makna Ilmiah
Substansi permasalahan berupa dugaan tanpa dukungan data lengkap. Belum
nampak menunjukkan sebagai penelitian, penciptaan atau perancangan
baru. Sumber daya manusia dan peralatan kurang mendukung. Beberapa
persyaratan yang ditetapkan Sekretariat Beasiswa Unggulan belum
dipenuhi. Hasil seleksi yang merupakan kerjasama Tim Penilai antara
BPKLN, ISI Yogyakarta, UNDIP, POLISENI Yogyakarta dan Universitas
Negeri Jember tidak dapat diganggu gugat. Bagi para calon penerima
Beasiswa yang belum dinyatakan lulus dapat turut serta kembali dalam
Program Beasiswa Unggulan bagi Peneliti, Pencipta, Penulis, Seniman,
Olahragawan, Wartawan dan Tokoh untuk tahun akademik 2008. Demikian,
atas perhatian dan kerjasama yang baik kami sampaikan terima kasih.
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Dr. Ir. Gatot Hari
Priowirjanto NIP. 130 675 814 LAMPIRAN KEPUTUSANBIRO PERENCANAAN DAN
KERJASAMA LUAR NEGERI DEPDIKNASNOMOR : 18189 /A2.5/LN/2007TANGGAL : 7
MEI 2007 TENTANGDAFTAR NAMA TIDAK LULUS SELEKSI REVIEW TAHAP 1 PROGRAM
BEASISWA UNGGULANBAGI PENELITI, PENULIS, PENCIPTA, SENIMAN,
OLAHRAGAWAN, WARTAWAN DAN TOKOHNO. N A M A UNIT KERJA/ INSTANSI JENIS
BEASISWA 1. Suprayitno Indro Cahyono Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Peneliti 2. Pdt. Edward Turey, S.Th GKP Bethani Tanah Tinggi, Jakpus
Tokoh 3. Tantry Widiyanarti Unika Atmajaya Jakarta Peneliti 4. Asep
Saeful Ahmad STSI Bandung Peneliti 5. Drs. H. Dahlan, M.Pd.I Dewan
Pendidikan Kab. Kerinci dan Dosen STAIN Kerinci Peneliti 6. Dr. H.M.
Muslich Ks, M.Ag. Jurusan Hukum Islam, FIAI UII Jogjakarta Tokoh 7.
Binhad Nurrohmat Balai Sastra Kecapi Penulis 8. Sri Wartini, Dra., SH.,
MH. Fakultas Hukum UII Jogjakarta Peneliti 9. Bambang Sutiyoso, M.H.
Fakultas Hukum UII Jogjakarta Peneliti 10. Ir. Sahirman, MP PPPG
Pertanian Cianjur Peneliti 11. Asep Kurnianda Penulis 12. Dakelan alias
Dahlan R.D PWRI (Persatuan Wredatama RI) Simo Boyolali Penulis 13. Yoss
Prabu Teater Jempol Penulis 14. Exan Zen Periuk Kontemplasi Seniman 15.
Sugianto Teater Cermin Seniman 16. Devi Valeriani, SE Fakultas Ekonomi
Univ. Bangka Belitung Peneliti 17. Drs. Agus Martono, M.Sc. Fak. Ilmu
Sosial UNJ Tokoh 18. Arif Kusbandono Warta Jazz Peneliti 19. Ceto
Mundiarso Warta Jazz Peneliti 20. Hasyim Asy'ari Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Seniman 21. Drs. Suranto, M.Si Universitas Nasional
Penulis 22 Supriyadi, S.Si Universitas Jember Peneliti 23 Rina Sarinah,
S.Sn STSI Bandung Seniman 24 Elah Sukmini, S.Sen Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Prop. Jawa Barat Peneliti 25 Ine Arini B. STSI Bandung
Seniman 26 Oman Resmana, S.Kar STSI Bandung Seniman 27 Masyuning, S.Sn
STSI Bandung Pencipta 28 Yayah Saptiah Mansur, Amd Seniman 29 Hendra
Purnama Forum Lingkar Pena Penulis 30 Drs. Sutarjo, M.hum UNS Peneliti
31 Ir. Julius Dwi Nugroho, MSc Universitas Papua Manokwari Peneliti 32
I Ketut Suteja, SST., M.Sn ISI Denpasar Pencipta 33 Drs. I Nengah
Wirakesuma, M.Sn ISI Denpasar Pencipta 34 I Komang Arba Wirawan, S.Sn
ISI Denpasar Pencipta 35 Drs. I Wayan Mudra, M.Sn ISI Denpasar Pencipta
36 Bambang Sutiyoso, SH., M.Hum UII Yogyakarta Penulis 37 Arry Y
Nurhayati Universitas Jember Peneliti 38 Agus Heru Setiawan, S.Sn
Majalah Jip Seniman 39 Yulina Westy, S.Pd SMKN 4 Kota Bengkulu Peneliti
40 Retno Warih Kusumawijaya, S.Sn CV. Deyona Seniman 41 Purwo Sasmito,
ST Peneliti 42 Carolina PPPG Pertanian Cianjur Penulis 43 Yulianti
Fitrianti Penulis 44 Jaja, NS.S STSI Bandung Seniman 45 Cecep Kusnendi,
S.Kar STSI Bandung Pencipta 46 Nia Dewi Mayakania, S.Kar, M.Hum STSI
Bandung Peneliti 47 Enip Sukanda STSI Bandung Peneliti 48 Elis
Rosliani, S.Sn SMKN 10 Bandung Peneliti 49 Cici Suwarna, S.Kar., M.Sn
STSI Bandung Peneliti 50 Yusan Suryani STSI Bandung Seniman 51 Adi
Irwana Truna, S.Sn Seniman 52 Ronald Apriyan Seniman 53 Dr.
rer.hort.Ir.Ketut Anom Wjaya Univ. Jember Peneliti 54 Ade Hendar,S .sn
STSI Bandung Seniman 55 Tia Setiana, S.sn Farabi LPM Seniman 56 Candra
S Suryana Peneliti 57 Enjang Achmad Amrulloh Peneliti 58
Dr.Ir.H.Djuheri,MM Univ. Nasional Penulis 59 Ai Rohaeni Yayasan
Setialuyu Seniman 60 Didi Wiardi S.sn STSI Bandung Seniman 61 Irene
Nusanti PPPG KesenianYogyakarta Seniman 62 Yedi Heryadi,S.sn.M.Hum STSI
Bandung Seniman 63 Sunarto,S.kar STSI Bandung Pencipta 64 Lia Amelia
STSI Bandung Seniman 65 Asep Budiman STSI Bandung Seniman 66 Ucu mulya
Santoso STSI Bandung Seniman 67 Drs.Endah Irawan,M.Hum STSI Bandung
Peneliti 68 Euis Suhaenah, S.St, M.sn STSI Bandung Seniman 69 Tardi
Ruswandi, S.Kar,M.Hum STSI Bandung Seniman 70 Soleh, S.sn STSI Bandung
Seniman 71 Pepen Supendi, S.Sn Farabi Music School Seniman 72 Siti
Wafiroh, S.Si,M.Si Univ. Airlangga Peneliti 73 Drs. Trapsilo
Prihandono, M.Si Universitas Jember Peneliti 74 Supeno, S.Pd., M.Si
Universitas Jember Peneliti 75 Dra. Sri Astutik, M.Si Universitas
Jember Peneliti 76 Edy Yuwono, PhD UNSOED Pencipta 77 Sunardi, ST SMK
Putra Samodera Yogyakarta Peneliti 78 Drs. Restu Gunawan, M.Hum
Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Peneliti 79 Prof. Drs. SP.
Gustami, S.U ISI Yoagyakarta Penulis 80 I Nyoman Suardina, S.Sn., M.Sn
ISI Denpasar Pencipta 81 I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum ISI Denpasar
Pencipta 82 I Wayan Setem, S.Sn ISI Denpasar Pencipta

Dapatkan info
beasiswa via email, klik di sini untuk bergabung!

Lowongan di Universitas Jember [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 20 Jul 2008 09:29 PM CDT

Universitas Jember membuka lowongan kerja CPNS 2007.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 45157/A4.1/KP/2007 tanggal 9 Oktober 2007 dan hasil rapat teknis kepegawaian tanggal 29 sampai dengan 30 Oktober 2007, Universitas Jember akan menerima Calon Pegawai Negeri Sipil sejumlah 34 orang.

Informasi selanjutnya klik di sini:

Agincourt Jobs IT & Communication Engineer [Job Career Vacancy]

Posted: 20 Jul 2008 08:58 PM CDT

PT Agincourt Resources; 2 positions
Posting date : Saturday, July 19, 2008 Expiry date : Saturday, August 02, 2008

PT. Agincourt Resources (PTAR) is part of Oxiana Limited an International Mining Company, with exciting career prospects and is an equal opportunity employer. PTAR & Oxiana Limited are striving to become employers of choice in the mining industry through being a Core Values (Respect, Action, Performance and Openness) based company. Please visit our website at www.oxiana.com.au
PTAR is recruiting for the following site based position, in Tapanuli Selatan - North Sumatera:
(more…)

Lowongan Teknik Geologi di AGC Indonesia [Indonesia Job Vacancy]

Posted: 20 Jul 2008 08:56 PM CDT

Lowongan Teknik Geologi: AGC Indonesia PT AGC Indonesia; 2 Positions lowongan juli agustus 2008 July 20, 2008 Expiry date : Thursday, July 31, 2008 VACANT POSITIONS PT AGC Indonesia is a mineral exploration company based in Jakarta. The company is a wholly owned subsidiary of South Gobi Energy Resources of Canada (www.southgobi.com). South Gobi is a [...]

Visit lowongankerjas.com for complete story, other content and more...

Lowongan di Perusahaan Petrokimia [Informasi Lowongan Kerja]

Posted: 20 Jul 2008 08:51 PM CDT

A Foreign Investment Petrochemical Company; 4 positions Posting date : Sunday, July 20, 2008 Expiry date : Sunday, August 03, 2008 Lowongan di Perusahaan Petrokimia CAREER OPPORTUNITY We are,...

Visit http://lowongankerjas.blogs.ie for details or click the title link above

HESS Lowongan Kerja Migas Juli Agustus 2008 [Info Lowongan Kerja]

Posted: 20 Jul 2008 08:47 PM CDT

Hess; 4 positions Lowongan kerja migas juli agustus 2008 July 20, 2008 Expiry date : Sunday, August 03, 2008 EXPLORE HESS HESS Hess is rapidly building a substantial position as a key supplier of pipeline gas in Southeast Asia. Our Ujung Pangkah development offshore East Java jawa timur is a vital component of that strategy. The [...]

Kunjungi http://kerja.blogs.ie untuk info lebih detail

Beasiswa Ongoing PPS [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 20 Jul 2008 08:45 PM CDT

Salam kenal,
Nama saya Devi. Sudah bergabung di milis ini sejak awal tahun 2008.

Tunangan saya (seorang dosen di Universitas Palangka Raya) sudah di terima di PPS Unair program Hukum Peradilan.
Program tersebut tidak menawarkan beasiswa BPPS. Saya ingin bertanya, apakah ada beasiswa yang ditawarkan untuk mahasiswa S2 (yang sudah mengikuti perkuliahan)?

Terima kasih sebelumnya,

Devi

JAWAB

Kalau yang saya tahu beasiswa ongoing untuk PPS di Indonesia ada diantara
ASEA UNINET kerjasama negara-negara asia dengan uni eropa dengan pusat di austria
biasanya keluar bulan januari
Sashakawa dari jepang bisanya untuk ilmu-ilmu sosial keluar sekitar bulan april-mei
Dll..info selengkapnya search aja di google

Semoga bermanfaat,
yudha

Dapat Beasiswa Nanyang Technological University (NTU) Singapore [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 20 Jul 2008 08:42 PM CDT

Yth para anggota milis,

Setelah menganggur cukup lama (1 tahun setelah lulus S1), melalui
jalan yang berliku-liku, naik turun pula, mengalami saat-saat yang
membuat frustasi, akhirnya dalam waktu dekat saya akan melanjutkan
studi di Nanyang Technological University (NTU), Singapore, dengan
beasiswa full dari NTU.

Saya berterima kasih kepada para moderator dan anggota milis atas info
dan tips-tips mendaftar beasiswanya. Lebih khusus lagi, saya berterima
kasih pada Pak Anggiet Ariefianto atas tipsnya : mendaftar universitas
dan beasiswa lebih dari 1, mengorbankan dana untuk investasi awal (tes
bahasa Inggris, pengiriman dokumen via layanan kurir); dan Mas Yansen
Darmaputra atas jawaban dari pertanyaan saya waktu itu.

BTW, lewat milis ini juga saya bertemu dengan seorang teman sekelas
waktu SMA, yang ternyata sudah mendahului saya kuliah di luar negeri
(halo Pi! Hoe gaat het?).

Sekian e-mail saya. Terima kasih banyak atas bantuan Anda semua.

Hormat saya,
Nicholas Mario Wardhana

Program Beasiswa Diploma I Akamigas Cepu [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 20 Jul 2008 08:41 PM CDT

Sebagai informasi Program Beasiswa Diploma I Akamigas Cepu

PENGUMUMAN

Program Beasiswa Pendidikan Diploma I Siap Kerja Untuk Tenaga Kerja
Bidang Migas

Kementerian Negara BUMN memfasilitasi putra terbaik bangsa Indonesia
untuk dididik Diploma I dengan beasiswa di PTK Akamigas – Sekolah
Tinggi Energi Dan Mineral (STEM), Cepu, Jawa Tengah menjadi tenaga
kerja siap pakai.

I. Persyaratan dan Ketentuan Administrasi
a. Pendidikan Akhir: SMK/STM (Jurusan Listrik Arus Kuat/Arus Lemah,
Kimia, Mesin, Las, Instrumentasi, Industri).
b. Tahun Kelulusan TA 2005/2006 s.d TA 2007/2008.
c. Laki-laki, Usia Maksimum 24 tahun (Pada bulan Agustus 2008)
d. Status Belum Menikah (melampirkan foto fopy KTP yang masih berlaku)
e. Nilai UAN :- Bahasa Inggris: Minimal 70 dan -Matematika : Minimal
70
f. Melampirkan Foto Copy Ijasah Terakhir atau Foto Copy SKHU untuk
lulusan tahun ajaran 2007/2008 (legalisir)
g. Melampirkan Surat Ijin Orang Tua atau Wali (Asli)
h. Melampirkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari POLRI
(Asli/Legalisir)
i. Melampirkan Foto Copy Nilai Rapor dua Semester Terakhir (Legalisir)
j. Rapor Asli, Ijasah Asli/SKHU untuk lulusan tahun ajaran 2007/2008,
KTP Asli dibawa pada saat Tes.
k. Melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kelurahan/Kepala
Desa setempat.

II. Membuat lamaran pendaftaran dengan format seperti di bawah ini
(dapat diketik atau ditulis tangan):
NAMA :…………………………………………… …………………………………….
JENIS KELAMIN :……………….
PENDIDIKAN SMK/STM JURUSAN :……………………………………………LULUS TAHUN…………………..
TEMPAT/TANGGAL LAHIR/USIA :……………………......./………………………../………….………………….
ALAMAT :
…………………………………………......................................................
..
KOTA : ............................ PROPINSI : ................. KODE
POS : ..............
No.TELEPON/HP…………………..
RAYON TES (lingkari nomor rayon terdekat yang dipilih):……………..
1.BANDA ACEH, 2. MEDAN, 3. PALEMBANG, 4.PADANG, 5. DUMAI 6.JAKARTA,
7. BANDUNG, 8.CILACAP, 9. CEPU, 10.BALIKPAPAN, 11.BONTANG, 12.
MAKASAR, 13. JAYAPURA, 14.SORONG.
NILAI UAN : - BAHASA INGGRIS :…… – MATEMATIKA :…..
BERSEDIA MENGIKUTI DAN TUNDUK PADA PERATURAN YANG BERLAKU DALAM
PROGRAM INI

III. Lulus seleksi administrasi
IV. Lulus tes mata pelajaran: Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris
V. Lulus wawancara dan lulus tes kesehatan (Berbadan sehat dan tidak
cacat fisik, bebas narkoba dan miras, tidak buta warna dan tidak
berkaca mata/soft lens atau alat bantu lain).
VI. Biaya: 1. Pendaftaran tidak dipungut biaya apapun, 2. Biaya
transportasi dan akomodasi selama tes ditanggung oleh peserta, 3.
Bagi peserta yang diterima, biaya transportasi dari tempat asal ke
Cepu akan mendapat penggantian sesuai ketentuan yang berlaku. 4.
Biaya pendidikan dari beasiswa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) PT. Pertamina (Persero) dan PT. PGN (Persero) Tbk.
VII. Formulir isian dimasukkan ke dalam amplop coklat tertutup ukuran
folio.
VIII. Pendaftaran ditujukan kepada:
Panitia Penerimaan Mahasiswa P2B II, PTK Akamigas - STEM.
Kotak Pos No. 7, Cepu, Jawa Tengah Kode Pos 58315
IX. Pendaftaran dimulai Tanggal 21 Juli 2008 dan selambat-lambatnya
berkas diterima panitia tanggal 1 Agustus 2008.
X. Pendidikan menggunakan sistem gugur.
XI. Panitia tidak menerima pendaftaran secara Langsung
XII. Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan
surat menyurat.
XIII. Pengumuman peserta yang lolos seleksi administrasi dapat
dilihat di website www.bumn.go.id, www.akamigas-stem.esdm.go.id,
www.diklat.esdm.go.id, www.esdm.go.id pada tanggal 7 Agustus 2008.
XIV. Informasi yang lebih jelas mengenai persyaratan dapat dilihat
pada alamat website diatas.

Cepu, Juli 2008
Panitia Penerimaan Mahasiswa P2B II PTK Akamigas-STEM

Beasiswa Swiss: PhD in Speech Recognition [Beasiswa Indonesia Scholarship]

Posted: 20 Jul 2008 08:33 PM CDT

PhD in Speech Recognition-ETH Zurich ETH Zurich The speech processing group (see: http://www.tik.ee.ethz.ch/~spr) at ETH Zurich is a team of currently six members who work mainly in the domains of speech synthesis and speech recognition. The group is involved in a new interdisciplinary project in the area of multimodal man-machine communication. One of the project aims is [...]

For details and more daily-updated scholarship visit: http://beasiswa.blogsome.com

Beasiswa S3 Inggris: PhD studentship in Travel Behavior [Informasi Beasiswa Indonesia]

Posted: 20 Jul 2008 08:32 PM CDT

Beasiswa S3 Inggris: PhD studentship in Travel Behavior, St. Andrews Quality of Life and Travel Complexity in the Changing Urban Environment (In collaboration with MRC-McLean Hazel Ltd, an Edinburgh-based transport consultancy) This PhD studentship will use complex secondary datasets to explore how travel patterns and behaviour (including commuting and other trips) have changed over time in urban Britain. The project will [...]

Baca info beasiswa selengkapnya di http://beasiswa.blogs.ie atau klik link judul di atas.

MAHASISWA UNIKA BEASISWA BANK MANDIRI [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 20 Jul 2008 07:49 AM CDT

20 MAHASISWA UNIKA ATMA JAYA PEROLEH BEASISWA DARI BANK MANDIRI



Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. F.G. Winarno dan Kanwil Wilayah IV Bank Mandiri Bapak Komari Subakir pada hari Kamis, 10 April 2008 menandatangani perjanjian hibah Program Mandiri Peduli Pendidikan 2007-2008. Dalam acara tersebut Bank Mandiri menyerahkan beasiswa kepada 20 orang mahasiswa Unika Atma Jaya.



Acara yang berlangsung di Gedung Yustinus lantai 14 ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat Bank Mandiri. Dari Unika Atma Jaya tampak Warek IV beberapa Wadek III.


Bapak Komari Subakir dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian Bank Mandiri terhadap usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui program Usaha Kecil dan Menengah untuk mendukung kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Mandiri dengan mencanangkan Program Wirausaha Muda Mandiri dan Program Mandiri Peduli Pendidikan bersama dengan Perguruan Tinggi Indonesia Terpilih. Diharapkan ke depan melalui program ini akan lahir banyak wirausahawan tangguh yang sanggup menghasilkan beragam lapangan kerja baru.


Prof. Winarno dalam sambutannya mengaku bangga karena saat ini Unika Atma Jaya merupakan satu-satunya universitas swasta di Jakarta yang dipilih oleh Bank Mandiri dalam program tersebut disamping universitas besar lainnya seperti UI, UNJ. Pada kesempatan tersebut beliau juga memaparkan visinya untuk menjadikan Unika Atma Jaya menjadi Global Local University.


Mahasiswa Unika Atma Jaya yang menerima beasiswa berasal dari semua fakultas yang ada di Unika Atma Jaya. Jenis beasiswa yang diberikan adalah Beasiswa Mandiri Prestasi untuk 10 orang mahasiswa dan Beasiswa Wirausaha Mandiri untuk 10 orang mahasiswa masing-masing sebesar Rp. 500.000,-/per bulan.

Bank Mandiri Berikan Beasiswa [Info Beasiswa Internasional]

Posted: 20 Jul 2008 07:36 AM CDT

Bank Mandiri Berikan Beasiswa kepada 20 Mahasiswa Unila
2008
Article Index
Bank Mandiri Berikan Beasiswa kepada 20 Mahasiswa Unila
Page 2
Page 1 of 2
(Unila): Bertempat di ruang sidang Lt. II Gedung Rektorat Universitas Lampung, Bank Mandiri Cabang Lampung yang merupakan salah satu mitra kerja Unila, menyerahkan beasiswa kepada 20 mahasiswa berprestasi dan mahasiswa berwirausaha dari berbagai jurusan dan fakultas (Rabu, 26/3/2008). Beasiswa dari Bank Mandiri ini diprioritaskan untuk mahasiswa kurang mampu yang memiliki prestasi akademik dan mahasiswa yang telah memiliki usaha, dimana setiap mahasiswa memperoleh uang sebesar Rp500.000, setiap bulan selama satu tahun.

Penyerahan beasiswa ini dilakukan secara langsung oleh Lampung Area Manager Bank Mandiri, Satria. Dalam sambutannya Satria menyatakan bahwa pemberian beasiswa ini merupakan program "Mandiri Peduli Pendidikan" yaitu salah satu program unggulan Bank Mandiri pada tahun 2008.

Lebih lanjut menurut Satria dalam program Mandiri Peduli Pendidikan ini ada 4 program unggulan untuk pendidikan yaitu beasiswa untuk siswa berprestasi tingkat Sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), program bantuan untuk rehab gedung sekolah SMA dan SMK atau sederajat, program pendidikan untuk nasabah dan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi serta mahasiswa berwirausaha.

Banyaknya pengangguran serta sulitnya mencari lapangan pekerjaan di masa sekarang ini menjadi dasar pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan mahasiswa berwirausaha. "Dengan beasiswa ini mahasiswa yang telah memiliki usaha diharapkan dapat mengembangkan usahanya sehingga suatu saat dapat menyerap tenaga kerja,"ungkap Satria.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. selaku rektor Universitas Lampung menyambut baik program Mandiri Peduli Pendidikan ini. Sugeng berharap untuk ke depan bukan hanya beasiswa kepada para mahasiswa akan tetapi beasiswa untuk para dosen. "Saya mengharapkan agar kedepan Bank Mandiri juga dapat memberikan beasiswa kepada para dosen untuk melanjutkan pendidikan S 2 dan juga S3 sehingga kita dapat meningkatkan mutu pendidikan kita," tandasnya [badrul/andhi].

No comments: